Ticagrelor (TICA) merupakan antiplatelet yang secara klinis digunakan untuk
pencegahan stroke, serangan jantung, dan kejadian kardiovaskular lainnya pada
pasien dengan sindrom koroner akut. Namun, kelarutan air yang rendah dan
bioavailabilitas yang terbatas menjadi kendala utama dalam pengembangan
formulasi oralnya. Pembentukan kokristal menjadi strategi potensial untuk
meningkatkan sifat fisikokimia obat. Dalam penelitian ini, kokristal TICA dengan
koformer 3,4-dihydroxybenzoic acid (3,4-DHBA) berhasil disintesis menggunakan
metode liquid-assisted grinding (LAG) dengan perbandingan molar 1:1.
Karakterisasi dilakukan menggunakan PXRD, FTIR, DSC, TGA, SEM, dan PSA
yang menunjukkan terbentuknya fase kristalin baru yang berbeda dari senyawa
murninya. Difraktogram sampel kokristal TICA–3,4 DHBA menunjukkan
munculnya puncak-puncak baru yang tidak terdapat pada API murni maupun
campuran fisiknya, yaitu pada 2?: 2,94°; 5,89°; 8,82°; 9,29°; 10,58°; 11,77°;
14,72°; 15,93°; 16,99°; 19,79°; 22,38°; 24,47°; dan 27,24°. Kokristal TICA-3,4
DHBA menunjukan peningkatan kelarutan TICA pada berbagai media (air; pH 1,2;
pH 4,5; dan pH 6,8) dan kemampuan pengempaan. Namun, uji disolusi serbuk
menunjukkan penurunan laju dan persen disolusi dibandingkan TICA murni, yang
diduga akibat aglomerasi partikel sebagai hasil dari transformasi fasa dan pelepasan
air kristal selama proses disolusi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kokristal
TICA–3,4 DHBA memiliki potensi dalam perbaikan sifat fisikokimia TICA,
meskipun diperlukan optimalisasi formulasi lanjutan untuk mengatasi isu
aglomerasi dan menjaga kestabilan profil disolusi.
Perpustakaan Digital ITB