digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nanoplastik merupakan partikel plastik berukuran 1–1000 nm yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu tantangan utama dalam studi nanoplastik adalah kesulitan memperoleh sampel yang representatif, jumlah memadai, dan stabil. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menyintesis nanoplastik limbah PVC dan PS menggunakan teknik wet electrospinning; (2) menganalisis pengaruh konsentrasi larutan polimer dan tegangan wet electrospinning terhadap ukuran dan distribusi partikel nanoplastik yang dihasilkan; (3) mengevaluasi pengaruh surfaktan non-ionik (Tween 80) dalam medium kolektor cair terhadap kestabilan dan ukuran partikel nanoplastik; dan (4) menghasilkan nanoplastik dengan ukuran terkendali dan stabilitas tinggi yang memenuhi kriteria sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut terkait dampak dan deteksi nanoplastik terhadap kesehatan dan lingkungan. Sintesis dilakukan dengan melarutkan limbah plastik dalam pelarut dimetilformamida (DMF), lalu di-electrospinning ke dalam media kolektor cair yang mengandung surfaktan non-ionik Tween 80. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi larutan dan tegangan listrik berpengaruh signifikan terhadap ukuran partikel nanoplastik. Diameter terkecil diperoleh pada PS sebesar (469,7 ± 160,8) nm (1 wt%, 18 kV) dan PVC sebesar (528,5 ± 272,6) nm (3 wt%, 18 kV). Nilai polydispersity index (PI) berkisar antara 0,278–0,514, yang termasuk kategori monodispers relatif hingga polydispers sedang. Penambahan Tween 80 terbukti meningkatkan kestabilan sistem, ditunjukkan oleh nilai potensial zeta –27,7 mV untuk PS dan –39,1 mV untuk PVC. Karakterisasi morfologi menggunakan SEM menunjukkan bentuk partikel PS dominan sferis, sedangkan PVC lebih bervariasi. Analisis FTIR mengonfirmasi bahwa struktur kimia utama tetap terjaga setelah proses sintesis, dengan gugus khas PS dan PVC masih terdeteksi. Pita tambahan pada 1600–1700 cm?¹ dan 3400 cm?¹ mengindikasikan adanya sisa pelarut DMF dan interaksi dengan aquabidest atau surfaktan. Secara keseluruhan, nanoplastik yang dihasilkan telah memenuhi kriteria sebagai bahan referensi dan berpotensi untuk digunakan dalam studi lebih lanjut terkait dampak nanoplastik terhadap lingkungan dan kesehatan.