digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Mujahidah Kamilah
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Mujahidah Kamilah
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Mujahidah Kamilah
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Mujahidah Kamilah
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Mujahidah Kamilah
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Mujahidah Kamilah
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Mujahidah Kamilah
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

Makroalga seperti Spirogyra sp. mampu mensekuestrasi CO? dan menghasilkan senyawa bernilai tambah seperti lipid dan asam lemak omega-3. Efisiensi fotosintesis dan metabolisme alga sangat dipengaruhi oleh durasi penyinaran harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi durasi penyinaran, 8:16, 16:8, dan 24:0, terang:gelap (T:G) terhadap pertumbuhan, penyerapan CO2 dan kadar lipid Spirogyra sp.. Kultivasi dilakukan menggunakan medium BG-11 25% selama 12 hari dengan pemanenan setiap dua hari sekali untuk mengukur berat basah dan berat kering. Laju penyerapan CO2 (RCO2) ditentukan berdasarkan produktivitas biomassa dan kadar karbon. Kadar lipid ditentukan melalui ekstraksi Bligh dan Dyer. Kinetika pertumbuhan dimodelkan menggunaan model logistik, sedangkan produksi lipid dimodelkan menggunakan persamaan Luedeking-Piret. Ekstrak lipid diesterifikasi lalu dianalisis dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) untuk menentukan profil asam lemaknya. Hasil penelitian menunjukkan variasi 8:16, 16:8, dan 24:0 T:G secara berturut-turut memperoleh nilai µmax sebesar 0,075±0,024; 0,150±0,037; dan 0,095±0,012 /hari dan doubling time sebesar 10,235±3,165; 4,634±1,461; dan 7,389±1,026 hari. Kadar lipid pada hari ke-6 variasi 8:16, 16:8, dan 24:0 T:G secara berturut-turut diperoleh sebesar 2±0,272; 3,1±0,196; dan 2,333±0,272 %. RCO2 pada hari ke-6 variasi 8:16, 16:8, dan 24:0 T:G secara berturut-turut diperoleh sebesar 0,035±0,008; 0,104±0,028; dan 0,056±0,001 gCO2/L/hari. Pemodelan logistik dan Luedeking-Piret dapat menggambarkan dinamika pertumbuhan dan akumulasi lipid pada durasi penyinaran 8:16, 16:8, dan 24:0 T:G dengan nilai R2 masing-masing 0,998; 0,995; dan 0,995 untuk pemodelan logistik serta 0,818; 0,811; dan 0,702 untuk pemodelan Luedeking-Piret. Korelasi signifikan juga ditemukan antara biomassa dengan RCO2 dan biomassa dengan kadar lipid pada seluruh variasi durasi penyinaran. Profil asam lemak hasil analisis GC-MS menunjukkan keberadaan PUFA berupa asam heksadekatrienoat (C16:3 n-3) (40,71%) dan asam linoleat (7,13%) serta SFA berupa asam palmitat (C16:0) (52,16%). Penelitian ini mengindikasikan bahwa pengaturan durasi penyinaran yang seimbang, khususnya 16:8 T:G, merupakan kondisi optimal untuk mendukung sekuestrasi karbon serta produksi lipid dan asam lemak omega-3 Spirogyra sp..