Abstrak - Syabina Er Said
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Syabina Er Said
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Syabina Er Said
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Syabina Er Said
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Syabina Er Said
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Syabina Er Said
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Syabina Er Said
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Syabina Er Said
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Syabina Er Said
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Seiring dengan pertumbuhan lalu lintas udara yang terus meningkat, kepadatan
pada landasan pacu telah menjadi sebuah tantangan yang signifikan. Pengetahuan
mengenai kapasitas landasan pacu merupakan salah satu faktor penting dalam
merencanakan lalu lintas bandar udara secara efektif. Model yang ada saat ini
seringkali kesulitan memprediksi kapasitas landasan pacu secara akurat, terutama
pada bandar udara dengan operasi pesawat yang beragam (mixed aircraft
operations), di mana setiap jenis pesawat memerlukan aturan jarak separasi yang
berbeda. Penelitian ini menjawab permasalahan tersebut dengan mengembangkan
kerangka simulasi Monte Carlo untuk menguantifikasi kapasitas landasan pacu.
Kerangka kerja ini secara khusus menyimulasikan operasi pada landasan pacu
tunggal (single-runway), dengan cara membuat jadwal acak untuk sejumlah
pergerakan pesawat per jam. Variabel yang diacak dalam jadwal tersebut meliputi
waktu kejadian, jenis operasi (lepas landas atau pendaratan), dan tipe pesawat.
Terdapat tiga tipe pesawat yang ditinjau, yaitu Kecil, Besar, dan Berat. Distribusi
probabilitas seragam (uniform probability distribution) digunakan dalam proses
pembangkitan jadwal acak. Jadwal yang telah dibuat kemudian diperiksa
berdasarkan aturan separasi. Jika ditemukan adanya konflik, operasi berikutnya
akan dikenai skema tunggu (holding scheme) yang sesuai. Selisih waktu antara
jadwal operasi dan waktu pelaksanaan aktualnya dihitung sebagai waktu tunda
(delay). Untuk setiap skenario jumlah pergerakan pesawat per jam, simulasi
dijalankan sebanyak seribu kali. Waktu tunda rata-rata dari seribu simulasi
tersebut digunakan untuk mendefinisikan kapasitas landasan pacu, yaitu jumlah
maksimum pergerakan pesawat yang menghasilkan waktu tunda rata-rata kurang
dari satu menit. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kapasitas landasan pacu
adalah 10 pergerakan pesawat per jam. Data ini kemudian divalidasi dengan data
operasional dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma (HLP). Jumlah maksimum
pergerakan pesawat per jam yang beroperasi di HLP terbukti sesuai dengan
kapasitas yang diprediksi oleh penelitian ini.
Perpustakaan Digital ITB