BAB I Hilda Alhaque Islami [27023006]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II Hilda Alhaque Islami [27023006]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III Hilda Alhaque Islami [27023006]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV Hilda Alhaque Islami [27023006]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V Hilda Alhaque Islami [27023006]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Karya ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap persoalan konsumerisme
dalam masyarakat, khususnya bagaimana budaya konsumtif yang semula berakar
pada pemenuhan kebutuhan, berubah menjadi keinginan yang tak terbendung dan
melampaui batas-batas wajar; menjadi dorongan hasrat yang terus bertambah dan
sulit dikendalikan. Persoalan yang menjadi topik utama pada isu konsumerisme
ini terfokuskan pada persoalan kehadiran serta dikonsumsinya produk fesyen
dengan kualitas tiruan (KW). Penulis melihat bahwa kehadirannya merupakan
sebuah kondisi ketimpangan atas ketidakmampuan ekonomi masyarakat kelas
menengah ke bawah, yang diiringi dengan keinginan untuk mencapai citra
maupun identitas layaknya masyarakat menengah ke atas. Proses pemahaman
akan fenomena ini diawali dengan mengobservasi lingkungan terdekat akan
kehadiran produk tiruan, karya ini dikerjakan melalui pendekatan artistik berbasis
kolase dengan mengolah simbol, tanda, dan material spesifik seperti: pakaian serta
tas KW, kemasan, serta bubuhan teks, sebagai representasi dari akumulasi hasrat
dalam sistem konsumsi. Proses berkarya dilakukan secara eksploratif dan
reflektif, menghasilkan enam karya dalam satu seri bertajuk “Rimba Tanda”.
Setiap karya dalam seri ini menjadi sebuah tahapan penumpukan material—dari
karya pertama yang masih menyisakan ruang kosong, hingga karya akhir yang
penuh dan sesak—sebagai tanda atas pertumbuhan sikap konsumerisme yang
berlebihan. Hasil akhir menunjukkan bahwa kolase dalam konteks ini tidak
sekadar digunakan sebagai teknik visual, melainkan sebagai idiom—sebuah
strategi visual yang selaras dengan logika konsumsi itu sendiri: bertumpuk,
repetitif, dan berlebihan. Sehingga, karya ini tidak hanya dimaksudkan sebagai
ruang ekspresi visual, tetapi juga sebagai ruang kritik sosial serta refleksi atas
kondisi manusia modern.
Perpustakaan Digital ITB