digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem transportasi tradisional selama bertahun-tahun telah memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan, termasuk emisi karbon dan kemacetan di daerah perkotaan, sehingga menyoroti pentingnya solusi alternatif. Salah satu solusi tersebut adalah mobilitas berkelanjutan. Skuter listrik telah muncul sebagai solusi efektif untuk mencoba mengurangi permasalahan tersebut. Studi ini mengeksplorasi faktor-faktor psikologis dan perilaku yang memengaruhi niat pembelian e-skuter, dengan fokus pada dampak pesan keberlanjutan (manfaat pribadi vs. manfaat lingkungan) dan tingkat penalaran (tinggi vs. rendah). Studi ini juga meneliti sejauh mana konsumerisme hijau dapat berperan sebagai mediator dalam proses ini. Desain eksperimen between-subjects 2x2 digunakan untuk mengumpulkan data dari 153 partisipan melalui survei daring. Hasil studi menunjukkan bahwa pesan keberlanjutan secara signifikan memengaruhi niat pembelian, yang menunjukkan bahwa pesan yang disesuaikan memiliki peran penting dalam memengaruhi niat pembelian e-skuter. Namun, tingkat penalaran tidak menunjukkan pengaruh independen yang signifikan, yang mungkin berarti pengaruhnya tidak langsung atau bahkan tidak ada. Interaksi antara pesan keberlanjutan dan tingkat penalaran juga tidak signifikan, menunjukkan tidak adanya efek gabungan terhadap niat pembelian e-skuter. Namun, analisis mediasi menunjukkan bahwa konsumerisme hijau secara signifikan memprediksi niat pembelian, meskipun tidak memediasi hubungan antara variabel independen dan dependen. Studi ini memperluas penelitian mengenai perilaku konsumen berkelanjutan dengan menekankan pentingnya pesan dalam memotivasi niat pembelian e-skuter dan memberikan wawasan bagi para pemasar yang ingin mendorong adopsi e-skuter.