digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

To Be Published Dedy Apriady
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Lantai Bumi Coffee telah sukses menjadi salah satu merek kopi spesial yang dikenal luas di Yogyakarta selama sembilan tahun terakhir, Kini, perusahaan merencanakan ekspansi ke Kemang, Jakarta, dengan tujuan memperluas jangkauan pasar dan memanfaatkan peluang di kawasan yang dikenal sebagai pusat gaya hidup modern, Jakarta, khususnya Kemang, menawarkan prospek pasar yang menjanjikan berkat populasi urban yang besar, tren konsumsi kopi yang meningkat, serta kebutuhan akan ruang sosial yang nyaman, Ekspansi ini dirancang untuk mengkombinasikan pengalaman minum kopi berkualitas dengan konsep eco-urban, menghadirkan suasana alami yang harmonis dengan nuansa modern, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang berfokus pada pengembangan bisnis Lantai Bumi Coffee di Jakarta, Data diperoleh melalui Focus Group Discussions (FGDs) dan wawancara mendalam untuk mengeksplorasi kebutuhan konsumen serta mengevaluasi potensi dan tantangan pasar, Analisis lingkungan eksternal dilakukan menggunakan kerangka kerja PESTEL dan Porter’s Five Forces, sementara strategi internal dirumuskan melalui Business Model Canvas dan Balanced Scorecard, Kombinasi metode ini bertujuan untuk memastikan rencana ekspansi yang terintegrasi dan berkelanjutan, Penelitian menemukan bahwa Kemang memiliki potensi pasar yang besar, didukung oleh populasi muda yang dinamis, daya beli yang kuat, serta kebutuhan akan ruang sosial yang mendukung produktivitas dan interaksi, Namun, tantangan seperti persaingan ketat di industri kopi, fluktuasi harga bahan baku, dan kebutuhan untuk menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan harus diantisipasi, Dengan menerapkan strategi diferensiasi melalui inovasi produk, pemasaran digital, dan penguatan identitas merek, Lantai Bumi Coffee diproyeksikan dapat menarik perhatian konsumen serta meningkatkan peluang investasi untuk ekspansi lebih lanjut di masa depan,