digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Bonifacio Bondan Satryojati
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Bonifacio Bondan Satryojati
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Bonifacio Bondan Satryojati
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4Bonifacio Bondan Satryojati
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Bonifacio Bondan Satryojati
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Bonifacio Bondan Satryojati
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Pembangunan terowongan berdimensi besar menghadirkan tantangan teknis signifikan, khususnya dalam hal pemilihan metode penggalian dan sistem penyangga yang sesuai untuk menjaga kestabilan massa batuan. Penelitian ini bertujuan menyusun rentang spesifikasi sistem penyangga berdasarkan klasifikasi span terowongan dan metode penggalian bertahap, yaitu Top Heading and Benching (THB), Central Diaphragm (CD), Side Drift (SD), dan Three-Bench Seven-Step Excavation (TSEM). Data yang dianalisis berasal dari 298 proyek terowongan di berbagai negara, mencakup parameter spesifikasi shotcrete, rockbolt, steel set, dan forepoling. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi antara besarnya bentang dengan kebutuhan penyangga yang lebih kuat, tebal, dan rapat. Rentang spesifikasi yang disusun mampu merepresentasikan lebih dari 80% kondisi aktual di lapangan, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan awal dalam perencanaan sistem penyangga. Meskipun demikian, penerapannya tetap perlu disesuaikan dengan kondisi geoteknik masing-masing proyek secara spesifik.