Penelitian ini menganalisis tren global dalam pemilihan metode penggalian
bertahap untuk terowongan berdimensi besar berdasarkan strength/stress ratio dan
critical strain. Data yang digunakan mencakup 204 terowongan dari berbagai
negara dengan metode penggalian yang berbeda, termasuk Side Drift Method, Top
Heading and Benching Method, Three Bench Seven Step Method, dan Central
Diaphragm Method.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemilihan metode penggalian memiliki
keterkaitan dengan dimensi terowongan serta karakteristik material batuan. Side
Drift Method lebih dominan digunakan untuk terowongan berukuran besar di lokasi
dangkal, sedangkan Top Heading and Benching Method lebih umum diterapkan
pada kedalaman yang lebih dalam dengan batuan berkohesi tinggi. Three Bench
Seven Step Method cenderung memiliki kesamaan dengan Side Drift Method.
Berdasarkan strength/stress ratio, sekitar 71% terowongan dalam basis data sesuai
dengan teori pemilihan metode penggalian, sementara 29% menunjukkan
ketidaksesuaian, yang mengindikasikan penerapan metode kombinasi akibat faktor
geologi dan teknis. Selain itu, critical strain tidak secara signifikan memengaruhi
pemilihan metode penggalian, tetapi Central Diaphragm Method menunjukkan
variasi terbesar dalam critical strain dibandingkan metode lainnya.
Penelitian ini menegaskan bahwa meskipun terdapat teori dalam pemilihan metode
penggalian, implementasi di lapangan sering kali memerlukan modifikasi atau
kombinasi metode berdasarkan kondisi spesifik proyek. Oleh karena itu, diperlukan
analisis lebih lanjut terhadap kebutuhan perkuatan serta pengembangan model
prediktif untuk menentukan metode penggalian yang optimal.