digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini menganalisis tren global dalam pemilihan metode penggalian bertahap untuk terowongan berdimensi besar berdasarkan strength/stress ratio dan critical strain. Data yang digunakan mencakup 204 terowongan dari berbagai negara dengan metode penggalian yang berbeda, termasuk Side Drift Method, Top Heading and Benching Method, Three Bench Seven Step Method, dan Central Diaphragm Method. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemilihan metode penggalian memiliki keterkaitan dengan dimensi terowongan serta karakteristik material batuan. Side Drift Method lebih dominan digunakan untuk terowongan berukuran besar di lokasi dangkal, sedangkan Top Heading and Benching Method lebih umum diterapkan pada kedalaman yang lebih dalam dengan batuan berkohesi tinggi. Three Bench Seven Step Method cenderung memiliki kesamaan dengan Side Drift Method. Berdasarkan strength/stress ratio, sekitar 71% terowongan dalam basis data sesuai dengan teori pemilihan metode penggalian, sementara 29% menunjukkan ketidaksesuaian, yang mengindikasikan penerapan metode kombinasi akibat faktor geologi dan teknis. Selain itu, critical strain tidak secara signifikan memengaruhi pemilihan metode penggalian, tetapi Central Diaphragm Method menunjukkan variasi terbesar dalam critical strain dibandingkan metode lainnya. Penelitian ini menegaskan bahwa meskipun terdapat teori dalam pemilihan metode penggalian, implementasi di lapangan sering kali memerlukan modifikasi atau kombinasi metode berdasarkan kondisi spesifik proyek. Oleh karena itu, diperlukan analisis lebih lanjut terhadap kebutuhan perkuatan serta pengembangan model prediktif untuk menentukan metode penggalian yang optimal.