BAB 1 Muhammad Adzan Aulia Amin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Adzan Aulia Amin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Adzan Aulia Amin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Adzan Aulia Amin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Adzan Aulia Amin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Adzan Aulia Amin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini berfokus pada prediksi nilai konvergen terowongan dangkal untuk kondisi massa batuan buruk (RMR 21-40), dengan tujuan memprediksi nilai konvergen terowongan di berbagai kedalaman pada setiap sistem penyangga serta memberikan rekomendasi optimal dalam pemilihan sistem penyangga yang tepat untuk setiap kedalaman. Studi ini melihat respon deformasi horizontal terowongan terhadap tekanan in situ dan karakteristik penyangga seperti h-beam, rockbolt, dan shotcrete. Hal ini dilakukan melalui pemodelan numerik 2D yang dilakukan menggunakan perangkat lunak RS2. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat salah satu model terowongan dengan sistem penyangga support 1 pada kedalaman 60 meter yang berada pada kondisi tidak aman, dengan nilai konvergen yang melebihi batas aman yang ditoleransi. Support 4 merupakan sistem penyangga yang dapat meningkatkan kestabilan terowongan hingga kedalaman 60 meter, sedangkan sistem penyangga lainnya menunjukkan batas ketidakstabilan pada kedalaman yang lebih dangkal. Hal ini diperkuat dengan analisis menggunakan P-M Diagram (Eurocode 1992-1), yang menilai kapasitas sistem penyangga untuk menahan momen lentur dan gaya aksial pada kedalaman yang berbeda. Untuk mengurangi risiko deformasi dan memastikan kestabilan terowongan, penelitian ini menyarankan bahwa sistem penyangga harus mempertimbangkan support pressure yang meningkat seiring dengan kedalaman terowongan, terutama pada kondisi massa batuan buruk.