Perpustakaan Digital ITB

Pada tahun 2023, Pemerintah Indonesia mengumumkan pembentukan Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) untuk mendorong investasi dan pembangunan nasional. Pengumuman ini menarik perhatian pasar dan diperkirakan memberikan dampak yang berbeda pada perusahaan BUMN yang menjadi prioritas investasi Danantara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis reaksi pasar terhadap pembentukan Danantara secara resmi di Indonesia yang tercermin dalam abnormal return dan trading volume activity saham perusahaan BUMN dan anak usahanya. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan metode event study dengan event window selama 9 hari, yaitu 4 hari sebelum dan 4 hari sesudah pengumuman, dengan tanggal pengumuman sebagai event date. Sampel dikelompokkan berdasarkan jenis perusahaan (Primary SOEs dan Subsidiary SOEs) serta sektor industri (keuangan, energi, infrastruktur, dan bahan dasar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tidak terdapat reaksi signifikan pada abnormal return, namun terjadi perubahan signifikan pada trading volume activity. Reaksi harga signifikan hanya ditemukan pada Subsidiary SOEs, sektor energi, dan sektor bahan dasar, sementara pada semua BUMN yang diobservasi dan sektor keuangan menunjukkan peningkatan aktivitas perdagangan tanpa perubahan harga yang berarti. Temuan ini menunjukkan bahwa investor merespon pembentukan Danantara dengan peningkatan aktivitas perdagangan jangka pendek, namun tidak diikuti oleh perubahan valuasi harga yang signifikan, serta dampaknya bervariasi antar perusahaan dan sektor.