digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Khodja Ummi Medina
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Indonesia sebagai negara kepulauan tropis dengan potensi sinar matahari yang melimpah memiliki peluang untuk pengembangan energi surya fotovoltaik (PV). Namun, potensi tersebut sangat dipengaruhi oleh variabel meteorologi yang rentan terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana perubahan iklim dapat memengaruhi ketersediaan energi surya di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan dampak perubahan iklim terhadap potensi energi surya PV di Indonesia dengan menggunakan data multi-model dari NEX-GDDP-CMIP6. Potensi PV dihitung menggunakan metode energy rating, dengan melibatkan variabel radiasi matahari di permukaan, temperatur, dan kecepatan angin. Evaluasi model dilakukan dengan data reanalisis ERA5 sebagai referensi dan menggunakan ukuran statistik koefisien korelasi, root mean square error (RMSE), dan mean bias error (MBE). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ensambel model NEX-GDDP-CMIP6 merepresentasikan potensi PV dengan cukup baik. Potensi PV pada periode historis (1969–2014) dihitung menggunakan data ERA5 dan menunjukkan nilai tertinggi di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Jawa dengan nilai rata-rata potensi berkisar antara 20–23%. Proyeksi masa depan (2015 2060) menunjukkan bahwa wilayah Jawa mengalami peningkatan potensi PV sebesar 0,5-2% sepanjang tahun pada skenario SSP1-2.6 dan SSP2-4.5. Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku menunjukkan peningkatan sebesar 0,5-1% pada musim DJF dan MAM di bawah skenario SSP1 2.6, sedangkan di musim dan skenario emisi lain terjadi penurunan potensi PV yang tergolong kecil dengan nilai kurang dari 2%.