Indonesia sebagai negara kepulauan tropis dengan potensi sinar matahari yang
melimpah memiliki peluang untuk pengembangan energi surya fotovoltaik (PV).
Namun, potensi tersebut sangat dipengaruhi oleh variabel meteorologi yang rentan
terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana
perubahan iklim dapat memengaruhi ketersediaan energi surya di masa depan.
Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan dampak perubahan iklim terhadap
potensi energi surya PV di Indonesia dengan menggunakan data multi-model dari
NEX-GDDP-CMIP6. Potensi PV dihitung menggunakan metode energy rating,
dengan melibatkan variabel radiasi matahari di permukaan, temperatur, dan
kecepatan angin. Evaluasi model dilakukan dengan data reanalisis ERA5 sebagai
referensi dan menggunakan ukuran statistik koefisien korelasi, root mean square
error (RMSE), dan mean bias error (MBE).
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ensambel model NEX-GDDP-CMIP6
merepresentasikan potensi PV dengan cukup baik. Potensi PV pada periode historis
(1969–2014) dihitung menggunakan data ERA5 dan menunjukkan nilai tertinggi di
wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Jawa
dengan nilai rata-rata potensi berkisar antara 20–23%. Proyeksi masa depan (2015
2060) menunjukkan bahwa wilayah Jawa mengalami peningkatan potensi PV
sebesar 0,5-2% sepanjang tahun pada skenario SSP1-2.6 dan SSP2-4.5. Wilayah
Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku menunjukkan
peningkatan sebesar 0,5-1% pada musim DJF dan MAM di bawah skenario SSP1
2.6, sedangkan di musim dan skenario emisi lain terjadi penurunan potensi PV yang
tergolong kecil dengan nilai kurang dari 2%.
Perpustakaan Digital ITB