ABSTRAK Ilham Hakim
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Ilham Hakim
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Ilham Hakim
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Ilham Hakim
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Ilham Hakim
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Ilham Hakim
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Ilham Hakim
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Ilham Hakim
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Ilham Hakim
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Penelitian ini bertujuan menganalisis prospek pengembangan kelembagaan
kewirausahaan untuk mendukung pembangunan desa berbasis industri kreatif di
Desa Cangkuang Kulon, Kabupaten Bandung. Latar belakang penelitian berakar
pada potensi industri kreatif perdesaan sebagai solusi diversifikasi ekonomi lokal
yang selama ini bergantung pada sektor pertanian rentan krisis. Namun,
pengembangan industri kreatif di Desa Cangkuang Kulon menghadapi tantangan
struktural, seperti lemahnya kapasitas kelembagaan, minimnya inovasi desain, dan
keterbatasan akses pasar.
Metode penelitian menggunakan pendekatan deduktif dengan jenis penelitian
deskriptif kualitatif dan Rapid Rural Appraisal (RRA), melibatkan wawancara
terhadap informan kunci (pelaku industri kreatif, pemerintah desa, BUMDes).
Data dianalisis melalui tiga kerangka: (1) evaluasi model bisnis eksisting
menggunakan Business Model Canvas (BMC); (2) analisis kesenjangan (gap
analysis) kapasitas kelembagaan berdasarkan rantai nilai industri kreatif (kreasi,
produksi, pemanufakturan, distribusi; dan (3) perumusan strategi berbasis analisis
SWOT dan adaptasi teori rural entrepreneurship oleh Korsgaard (2015).
Temuan utama penelitian menunjukkan bahwa kapasitas kelembagaan
kewirausahaan di Desa Cangkuang Kulon belum optimal dalam mendukung rantai
nilai industri kreatif dan kapasitas kewirausahaan pelaku industri kreatif belum
terintegrasi dengan teknologi dan pemasaran yang masih kurang. Sehingga,
dirumuskan strategi pengembangan dengan menekankan transformasi space
menjadi place melalui kodifikasi sumber daya dan revalorisasi identitas lokal.
Perpustakaan Digital ITB