ABSTRAK - Reso Aji Saputra Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Reso Aji Saputra Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Reso Aji Saputra Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Reso Aji Saputra Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Reso Aji Saputra Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Reso Aji Saputra Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Reso Aji Saputra Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Reso Aji Saputra Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Reso Aji Saputra Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Ubi jalar cilembu (Ipomea batatas L.) merupakan salah satu komoditas pangan
potensial di indonesia dengan jumlah produksi yang besar. Besarnya produksi
menginduksi banyaknya limbah yang dihasilkan tentunya pada bagian ubi jalar
cilembu tidak layak makan akibat terserang penyakit dan atau pembusukan.
Proksimat yang besar dalam kandungan karbohidrat mencapai 80,15% membuka
penggunaan ubi jalar cilembu busuk sebagai medium fermentasi. Nanoselulosa
bakteri merupakan salah satu produk potensial yang dapat dihasilkan dari
penggunaan ubi jalar cilembu sebagai medium fermentasi pertumbuhan
Gluconacetobacter xylinus. Hidrolisat gula ubi cilembu busuk dengan tambahan 4
g/L D-glukosa memiliki kandungan yaitu glukosa sebesar 14807,6 ppm, fruktosa
sebesar 4174,1 ppm, dan maltosa sebesar 3490,4 ppm didalamnya yang sangat
cocok untuk pertumbuhan mikroba. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan
parameter produksi pH dan konsentrasi inokulum awal pada produksi nanoselulosa
bakteri dan didapatkan parameter produksi optimal yaitu pada pH 6 dan konsentrasi
inokulum awal optimal 10%. Perolehan nanoselulosa bakteri dari kondisi optimum
tersebut mencapai 3,968 g/L dengan kadar air 99% dan utilisasi komponen gula
yaitu glukosa sebesar 100%, fruktosa sebesar 96,06%, dan maltosa sebesar 69,04%.
Karakteristik nanoselulosa bakteri didapatkan ukuran fibril berada pada rentang 10-
100 nm dan kristalinitas 77,42%.
Perpustakaan Digital ITB