BAB 1 Fauzan Akbar Maulana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Fauzan Akbar Maulana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Fauzan Akbar Maulana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Fauzan Akbar Maulana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Fauzan Akbar Maulana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fauzan Akbar Maulana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Titanium dioksida (TiO2) atau titania merupakan material yang banyak digunakan
dalam berbagai industri, mulai dari pigmen cat hingga teknologi energi terbarukan.
Titania dapat diproduksi melalui pengolahan konsentrat ilmenit yang memiliki
kadar TiO2 sebesar 40–65%. Namun, proses pengolahan ilmenit untuk produksi
terak titania masih bergantung pada metode reduksi berbasis batubara (kokas atau
antrasit) menggunakan tanur listrik tipe AC atau DC, yang menghasilkan emisi CO2
sebesar 7,25 ton CO2 per ton terak titania. Untuk mengatasi tantangan ini, metode
ramah lingkungan digunakan dengan memanfaatkan reaktor Hydrogen Plasma
Smelting Reduction (HPSR) untuk produksi terak titania. Proses ini memungkinkan
ilmenit tereduksi menjadi logam besi (Fe) dan terak kaya titania (TiO2) dengan
kadar TiO2 yang berpotensi melebihi 90%.
Metodologi penelitian mencakup karakterisasi awal konsentrat ilmenit
menggunakan X-ray Fluorescence (XRF) untuk menentukan komposisi kimia dan
X-ray Diffraction (XRD) untuk mengidentifikasi fasa. Komposisi kimia konsentrat
ilmenit (32,86% Ti dan 27,50% Fe) digunakan untuk perhitungan termodinamika
menggunakan perangkat lunak FactSage 8.2. Proses reduksi dilakukan dalam
reaktor HPSR dengan variasi waktu (60–240 detik) dan gas (H?/Ar dengan rasio 4:1
atau Ar-80% H?). Produk hasil reduksi dianalisis menggunakan Scanning Electron
Microscope-Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS) untuk menentukan
distribusi unsur serta komposisi kimia pada logam dan terak yang dihasilkan.
Nilai perolehan Fe pada 60 detik telah melebihi 90% dan cenderung meningkat
seiring bertambahnya waktu, sementara kadar titanium dalam logam tetap di bawah
0,5%. Peningkatan perolehan Fe menunjukkan bahwa besi berhasil terpisah dari
titania dan membentuk logam, dengan hanya sekitar 0,4–3% Fe yang masuk ke
dalam terak. Fe terkonsentrasi di bagian logam, sedangkan TiO2 terdistribusi dalam
terak dengan kadar TiO? yang meningkat dari 88% pada 60 detik menjadi 95% pada
220 detik. Rasio daya terhadap berat dalam proses reduksi adalah 1,4 kW/g. Secara
keseluruhan, metode HPSR terbukti lebih ramah lingkungan, efisien dalam waktu
pemrosesan, serta mampu menghasilkan terak titania berkualitas tinggi (kadar TiO?
> 90%) tanpa emisi karbon dibandingkan dengan metode konvensional.
Perpustakaan Digital ITB