digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

COVER Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 1 Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 2 Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 3 Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 4 Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 5 Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 6 Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 7 Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 8 Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

PUSTAKA Fauzi Septama Sis
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

Salah satu persoalan substansial dalam industri konstruksi terletak pada ketimpangan struktural antara penawaran dan permintaan. Volume jasa konstruksi yang ditawarkan kontraktor kerap kali melebihi kapasitas serapan pasar, menciptakan surplus pasokan dan memicu persaingan yang semakin intens. Dalam menghadapi kondisi ini, pemasaran menjadi praktik strategis untuk meningkatkan visibilitas sekaligus mengoptimalkan penyerapan permintaan yang terbatas. Salah satu pendekatan yang berkembang dalam praktik ini adalah penggunaan teknologi digital untuk melakukan pemasaran. Seiring dengan itu, teknologi digital untuk konstruksi (TD) mulai dipandang sebagai instrumen potensial dalam menciptakan diferensiasi berbasis nilai tambah guna menghadirkan keunggulan kompetitif kontraktor di tengah pasar yang jenuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh potensi TD sebagai instrumen pemasaran. Untuk mewujudkannya, penelitian dilaksanakan dengan pendekatan campuran. Pertama-tama, metode yang digunakan mencakup penyebaran kuesioner berbasis persepsi potensi. Meskipun persepsi pada dasarnya bersifat subjektif, hasilnya tetap memberikan cerminan objektif dari kondisi pasar saat ini. Kemudian, wawancara semi-terstruktur dilakukan sebagai pelengkap untuk mengonfirmasi dan mengeksplorasi temuan data kuantitatif antara kontraktor dan klien secara komparatif. Temuan menunjukkan bahwa meskipun kontraktor dan klien memiliki tingkat pengetahuan dan tingkat persepsi terhadap penerapan sebagai instrumen pemasaran yang relatif setara terhadap berbagai jenis TD, kecuali pada kelompok visualisasi data. Berdasarkan konfirmasi, TD yang direkomendasikan terbagi ke dalam 2 (dua) kelompok: utama (Building Information Modeling, Immersive Media, dan Unmanned Aerial Vehicle) dan komplementer (cloud computing, Internet of Things, dan laser scanner). Optimalisasi praktik rekomendasi dapat diperkuat oleh reputasi kontraktor di pasar serta adanya motivasi untuk mentransfer pengetahuan TD kepada klien guna membangun kepercayaan dan memperluas daya saing. Dalam hal ini, TD tidak secara langsung menjalankan fungsi pemasaran, namun memberikan kontribusi melalui peningkatan kualitas produk konstruksi, yang pada akhirnya memperkuat upaya pemasaran. Dengan demikian, peran TD sebagai instrumen pemasaran lebih bersifat implisit melalui penciptaan keunggulan kompetitif berbasis nilai tambah yang tertanam dalam produk konstruksi itu sendiri.