digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Sanatha Maria Angela L. R.
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Sanatha Maria Angela L. R.
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Sanatha Maria Angela L. R.
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sanatha Maria Angela L. R.
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sanatha Maria Angela L. R.
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sanatha Maria Angela L. R.
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sanatha Maria Angela L. R.
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sanatha Maria Angela L. R.
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Sanatha Maria Angela L. R.
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertumbuhan sektor konstruksi gedung di Indonesia menuntut manajemen aset yang efektif, dengan Building Information Modeling (BIM) sebagai solusi potensial. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi sejauh mana implementasi BIM dalam konstruksi gedung di Indonesia serta potensi dan hambatan penerapannya sebagai instrumen pendukung manajemen aset gedung. Menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui kuesioner dari pemilik gedung dan konsultan perencana proyek gedung. Hasil penelitian menunjukkan implementasi BIM masih parsial dan terfragmentasi, dominan pada fase desain dan konstruksi awal (3D-5D, LOD 100-400), namun sangat minim untuk fase operasional (6D/7D, LOD 600) bagi kedua subjek. Potensi BIM untuk manajemen aset ditemukan signifikan, didorong kebutuhan strategis pemilik dan efisiensi teknis konsultan. Namun, potensi ini dihambat oleh faktor-faktor fundamental yang menciptakan diskontinuitas informasi. Hambatan utama meliputi kesenjangan pemahaman siklus hidup penuh BIM, keterbatasan aspek teknologi, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), dan kebijakan dari kedua belah pihak. Secara keseluruhan, implementasi BIM di Indonesia terkendala fragmentasi dan information handover gap, mencegah pemanfaatan nilai penuhnya sepanjang siklus hidup bangunan.