digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2025 MUHAMMAD SYIFA IRFANI
PUBLIC Open In Flipbook Dwi Ary Fuziastuti

Kasus gigitan hewan penular rabies menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di komunitas yang memelihara hewan berdarah panas. Hewan yang rentan terhadap rabies meliputi anjing, kucing, kelinci, kelelawar, musang, tupai, serigala, dan lain-lain. Apabila gigitan dari hewan rabies tidak segera dan tepat ditangani, infeksi rabies hampir selalu berakhir kematian, dengan tingkat fatalitas mendekati 100%. Oleh karena itu, intervensi yang komprehensif dan penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah kematian akibat gigitan hewan rabies. Penelitian ini memaparkan model matematika yang menggambarkan dinamika penularan rabies dengan pendekatan multi-populasi. Model ini membedakan tiga populasi utama : (i) Populasi manusia, (ii) Populasi anjing, dan (iii) Populasi hewan reservoir virus rabies selain anjing. Dinamika penularan rabies dianalisis secara spasial dan temporal : (i) Analisis temporal dilakukan untuk memproyeksikan tren kasus di masa mendatang dan memahami perkembangan rabies dari waktu ke waktu, (ii) Analisis spasial digunakan untuk memberikan ilustrasi dan pemahaman hubungan antar lokasi geografis. Studi kasus difokuskan pada kejadian rabies di kabupaten/kota di Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan data bulanan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali dari Januari 2020 hingga September 2024. Pendekatan pemodelan ini bertujuan memberikan pemahaman komprehensif terhadap pola penularan rabies, sebagai dasar pengembangan strategi pencegahan dan pengendalian yang efektif, serta pada akhirnya menurunkan risiko kematian akibat rabies di Bali.