digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Pembaruan sertifikasi ISO 9001:2015 pada Paxel menjadi pendorong utama perlunya transformasi sistem manajemen mutu yang lebih terdokumentasi, terstandardisasi, dan terintegrasi. Namun, perubahan tersebut menimbulkan tantangan yang signifikan, seperti ketidakstabilan organisasi dan resistensi karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang intervensi perubahan yang dapat meningkatkan efektivitas organisasi dalam menghadapi transformasi tersebut. Pendekatan penelitian diawali dengan membandingkan lima model yang berkaitan dengan manajemen perubahan, yaitu tiga model kesiapan organisasi terhadap perubahan, faktor keberhasilan manajemen perubahan, dan satu model maturitas manajemen perubahan. Proses dilanjutkan dengan survei kuantitatif menggunakan kuesioner kepada Tim ISO dan Tim Paxel Home (PH) di wilayah Jabodetabek untuk mengukur tingkat kepentingan dan kondisi aktual dari masing-masing indikator. Dari total 142 responden yang terdiri atas 29 responden Tim ISO dan 113 responden Tim PH, hasil pengukuran dianalisis menggunakan Importance- Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi prioritas perbaikan. Hasil IPA tersebut kemudian divalidasi lebih lanjut melalui wawancara mendalam dengan perwakilan dari tiap peran operasional. Hasil IPA menunjukkan bahwa terdapat delapan indikator yang menjadi prioritas perbaikan. Hal tersebut mencakup aspek komunikasi lintas peran yang belum terstruktur, dokumentasi prosedur kerja yang belum terdigitalisasi, serta pelatihan yang tidak berkelanjutan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dirancang sembilan intervensi perubahan dengan dua puluh keluaran berbasis ISO/TS 10020:2022 dan standar ACMP. Beberapa di antaranya meliputi penunjukan Stakeholder Champion pada tiap Paxel Home (PH), pelaksanaan pelatihan adaptasi perubahan, pembentukan forum komunikasi rutin, digitalisasi SOP berbasis peran, serta mekanisme evaluasi pembelajaran kolektif. xii Keberhasilan implementasi intervensi ini memerlukan dukungan strategis dari COO, koordinasi lintas tim oleh Departemen Operations Strategy, serta penguatan kapasitas di lini operasional. Hal tersebut dilaksanakan agar seluruh intervensi dapat dijalankan secara konsisten dan relevan di lapangan sehingga implementasi ISO 9001:2015 dapat terinternalisasi dan memberikan nilai tambah secara nyata bagi Paxel.