ABSTRAK - Otniel Binsar Triagung
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Otniel Binsar Triagung
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Otniel Binsar Triagung
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Otniel Binsar Triagung
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Otniel Binsar Triagung
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Otniel Binsar Triagung
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Otniel Binsar Triagung
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Otniel Binsar Triagung
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Otniel Binsar Triagung
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Hutan bambu berkontribusi penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim melalui
penyerapan karbondioksida dan penyimpanan dalam bentuk biomassa, baik di atas permukaan
(aboveground biomass) maupun di bawah permukaan (belowground biomass). Penelitian ini
bertujuan mengembangkan metode pendugaan belowground biomass bambu Gigantochloa apus
melalui perumusan persamaan allometrik dan penentuan nilai root to shoot ratio. Penelitian
dilakukan secara destruktif terhadap sembilan sampel rumpun bambu, di mana seluruh batang pada
setiap rumpun ditebang dan diukur diameternya setinggi dada (diameter at breast height/DBH)-
nya, kemudian dilakukan pembongkaran akar dan penimbangan berat basahnya. Dari setiap
rumpun diambil lima sampel akar masing-masing seberat 1 kg (total 45 sampel), yang kemudian
dikeringkan dalam oven dan ditimbang berat keringnya. Persamaan allometrik dikembangkan
menggunakan regresi dengan luas bidang dasar (LBDS) sebagai variabel penduga dan berat kering
akar sebagai variabel respon, dengan lima jenis model yang diuji yaitu linear, polinomial, power,
logaritmik, dan eksponensial. Pemilihan model terbaik didasarkan pada nilai koefisien determinasi
(R²) dan standard error (SE), di mana model polinomial Y= 0.1392X+1.03*10-4 X2 memberikan
hasil terbaik dengan R² sebesar 0,983 dan SE sebesar 5,7. Nilai root to shoot ratio diperoleh dari
perbandingan antara root biomass dan aboveground biomass (dihitung dari model lain berdasarkan
data DBH), dengan rata-rata sebesar 0,62, yang menunjukkan bahwa sebagian besar biomassa
bambu ini tersimpan di atas permukaan, sesuai dengan temuan pada spesies bambu lainnya. Hasil
penelitian ini mempermudah pendugaan belowground biomass Gigantochloa apus dan berpotensi
untuk diaplikasikan secara lebih luas, namun penelitian lanjutan tetap dibutuhkan untuk
pengembangan model pada jenis bambu lainnya, terutama yang tersebar luas di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB