COVER Demaulidimas Kuncoro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Demaulidimas Kuncoro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Demaulidimas Kuncoro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Demaulidimas Kuncoro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Demaulidimas Kuncoro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Demaulidimas Kuncoro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Demaulidimas Kuncoro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Demaulidimas Kuncoro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Produktivitas getah Pinus merkusii memiliki peran strategis dalam mendukung kontribusi
hasil hutan bukan kayu (HHBK) di Indonesia. Namun, variasi produktivitas antar individu
pada tegakan dengan kondisi ekologis serupa menunjukkan perlunya pendekatan prediktif
berbasis karakteristik pohon. Penelitian ini bertujuan menmbuat model pendugaan
produktivitas getah berdasarkan parameter morfometrik pohon di RPH Bojong, BKPH
Gunung Halu, KPH Bandung Selatan. Data diperoleh dari 151 pohon sampel melalui
pengukuran diameter setinggi dada (DBH), tinggi pohon (TP), tinggi tajuk (TJ), lebar tajuk
(LJ), dan hasil penyadapan getah. Analisis dilakukan dengan regresi linier berganda
menggunakan metode Backward Stepwise Elimination (BSE), serta evaluasi performa model
melalui Repeated Stratified Holdout dengan indikator Root Mean Square Error (RMSE),
Mean Absolute Error (MAE), dan Normalized Root Mean Square Error (NRMSE). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa DBH dan TP merupakan variabel prediktor dominan dengan
kontribusi signifikan terhadap variasi produktivitas getah pinus (adjusted R² = 64,31%).
Model terbaik ditentukan berdasarkan prinsip parsimoni dengan dua variabel (DBH dan TP)
dan menghasilkan performa prediktif yang robust (RMSE = 336,53 g; NRMSE = 14%).
Hasil penelitian ini men/unjukkan bahwa kombinasi parameter morfometrik pohon (DBH
dan TP) dapat digunakan untuk mendukung strategi pengelolaan hutan pinus secara efisien.
Lebih lanjut hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan
produktivitas getah pinus dan memperkuat kontribusi ekonomi hutan pinus di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB