Biomassa berkayu berpotensi dimanfaatkan secara termal untuk mendukung
dekarbonisasi dan pencapaian Net Zero Emission. Penggunaannya dalam pembakaran
bersama batubara dapat mengurangi emisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dan membandingkan perilaku degradasi termal dan kinetika pembakaran dari lima jenis
biomassa berkayu, yaitu Kaliandra, Pinus, Pulai, Puspa, dan Akasia dengan tiga jenis
batubara peringkat rendah (Banko Selatan, Banko Tengah, dan Peranap). Analisis
termogravimetri (TGA) non-isotermal dilakukan pada tiga laju pemanasan (5, 10, dan 20
°C/menit) hingga temperatur 900°C. Parameter kinetika reaksi, seperti energi aktivasi (Ea
) dan faktor pra-eksponensial (A), dianalisis menggunakan metode model-fitting Coats-
Redfern serta metode model-free Ozawa-Flynn-Wall (OFW) dan Kissinger-Akahira-
Sunose (KAS). Hasil analisis proksimat dan ultimat menunjukkan biomassa memiliki
kandungan volatile matter lebih tinggi (71,35–76,09%) dan kandungan sulfur lebih
rendah (0,034–0,07%) dibandingkan batubara. Hasil analisis menunjukkan biomassa
memiliki ignition temperature lebih rendah (253,7–289,6°C) dibandingkan batubara
(308,3–466,9°C), sehingga reaktivitasnya lebih tinggi. Kurva DTG biomassa
menunjukkan dua puncak degradasi (devolatilisasi dan pembakaran char), sementara
batubara hanya menunjukkan satu puncak dominan yang berasal dari pembakaran char.
Perhitungan kinetika metode Coats-Redfern menunjukkan bahwa tahap devolatilisasi
biomassa dikendalikan oleh reaksi kimia (orde 2 atau 3), sedangkan tahap pembakaran
char biomassa dikendalikan oleh mekanisme difusi. Pembakaran batubara didominasi
oleh reaksi kimia. Metode OFW dan KAS menunjukkan energi aktivasi bervariasi seiring
dengan tingkat konversi, mengonfirmasi kompleksitas mekanisme reaksi multi-tahap.
Analisis termodinamika menunjukkan proses pembakaran kedua jenis bahan bakar
bersifat non-spontan. Penelitian ini mengonfirmasi potensi biomassa kayu sebagai bahan
bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dan reaktif dibandingkan dengan batubara
peringkat rendah.
Perpustakaan Digital ITB