digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Zaenal Arifin
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Zaenal Arifin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Zaenal Arifin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Zaenal Arifin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Zaenal Arifin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Zaenal Arifin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Zaenal Arifin
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumberdaya alam yang cukup melimpah salah satunya adalah sumberdaya batubara. Batubara sampai saat ini masih menjadi sumberdaya energi yang esensial di Indonesia. Salah satu masalah yang timbul dalam usaha pertambangan batubara adalah terjadinya swabakar atau spontaneous combustion. Swabakar adalah salah satu fenomena terbakarnya batubara secara spontan yang terjadi pada batubara pada waktu batubara tersebut disimpan di storage/stockpile dalam jangka waktu tertentu. Setiap negara memiliki metode tersendiri untuk memahami swabakar batubara dengan parameter yang berbeda. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode oksidasi adiabatik. Metode ini menghasilkan kurva temperatur terhadap waktu yang menjelaskan proses oksidasi batubara dengan oksigen dari temperatur 40 oC sampai terbakar. Pada penelitian ini, metode oksidasi adiabatik menggunakan batubara Indonesia dengan parameter yang digunakan adalah variasi ukuran butir 65-80 mesh, 100-140 mesh, 170-200 mesh, debit suplai oksigen 0.05 L/Min, 0.1 L/Min, dan tingkat pemadatan 0 KPa, 10 KPa. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada pengujian dengan berbagai parameter menunjukan laju kenaikan temperatur dari 40-70 oC dapat menggambarkan kecenderungan swabakar batubara. Nilai laju swabakar terbesar adalah 14.75 oC/h pada sampel dengan ukuran 170-200 mesh tanpa pemadatan dengan debit oksigen 0.05 L/Min. Secara umum pengaruh ukuran butir terhadap laju swabakar adalah semakin kecil ukuran butir akan mempercepat laju swabakar batubara. Secara umum faktor tingkat pemadatan akan menghambat laju swabakar batubara Pada beberapa kasus tertentu dengan parameter variasi ukuran butir, semakin kecil ukuran butir akan memperlambat laju swabakar pada kondisi temperatur yang tinggi yang disebabkan oleh penghambatan kontak antara luas permukaan batubara dengan oksigen oleh hasil produk swabakar. Pada beberapa kasus tertentu dengan parameter tingkat pemadatan, semakin besar tingkat kompaksi akan mempercepat laju swabakar batubara pada kondisi temperatur yang tinggi yang disebabkan oleh adanya pengungkungan panas pada proses swabakar batubara.