Transformasi digital di Indonesia di masa pandemi COVID-19 menjadi salah satu solusi bagi
Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk tetap bertahan menjalankan bisnis.
Namun, tantangan terbesar adalah kurangnya keterampilan dan pengetahuan tentang
transformasi digital (BPS, 2021). Di masa pandemi COVID-19, terjadi perubahan perilaku
masyarakat di Indonesia. Mereka mengonsumsi lebih banyak makanan ringan daripada
makanan berat dengan rata-rata 2,7 persen di atas rata-rata global 2,26 persen (Mondel?z
International 2020). Perubahan perilaku lainnya berdasarkan Atmadja et al. (2020) adalah
masyarakat Indonesia mulai memikirkan hidup sehat melalui pilihan makanan yang sehat.
Kedua tren ini menjadi peluang besar bagi UMKM untuk mengoptimalkan dan
memaksimalkan kemampuan digital. Riani Foodies memiliki masalah dengan penjualan
produk sebagai studi kasus dalam penelitian ini. Pre-order pertama hingga pre-order ketiga,
tayangan di media sosial Riani Foodies meningkat, tetapi permintaan kue kacang menurun.
Dengan adanya permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian adalah 1) menggali perilaku
transformasi digital konsumen terhadap produk snack, 2) mengidentifikasi faktor-faktor digital
pada Riani Foodies yang perlu ditingkatkan agar pemasaran onlinenya dapat diterima pasar
secara produktif, dan 3) menetapkan strategi AAARRR baru untuk Riani Foodies. Metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik purposive random sampling. Data
hasil wawancara dianalisis menjadi dua tahap: 1) menyalin data ke dalam bentuk teks dan 2)
coding. Pengkodean dalam tugas akhir ini berarti menafsirkan dan mengelompokkan data ke
dalam kategori-kategori tertentu agar lebih mudah untuk dianalisis pada tahap selanjutnya.
Ada dua pendekatan pengkodean: 1) open dan 2) coding axial. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor perilaku dapat menjadi penentu keberhasilan suatu produk snack dengan catatan
penyampaian konten dan kampanye media sosial yang benar dan menarik. Namun, catatan
lain adalah faktor kegagalan yang muncul dari keraguan konsumen terhadap kejujuran
produk. Faktor sukses lain bagi Riani Foodies untuk berhasil beradaptasi dengan transformasi
digital adalah konten yang disajikan menghibur, informatif, review produk, dan memotivasi.
Kontennya menarik secara visual dan memiliki pesan. Penggunaan Instagram, Tiktok,
WhatsApp, Shopee, dan Tokopedia dapat menentukan kesuksesan. Dari faktor keberhasilan
tersebut, dibuatlah strategi AAARRR baru untuk Riani Foodies.
Perpustakaan Digital ITB