digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transformasi digital di Indonesia di masa pandemi COVID-19 menjadi salah satu solusi bagi Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk tetap bertahan menjalankan bisnis. Namun, tantangan terbesar adalah kurangnya keterampilan dan pengetahuan tentang transformasi digital (BPS, 2021). Di masa pandemi COVID-19, terjadi perubahan perilaku masyarakat di Indonesia. Mereka mengonsumsi lebih banyak makanan ringan daripada makanan berat dengan rata-rata 2,7 persen di atas rata-rata global 2,26 persen (Mondel?z International 2020). Perubahan perilaku lainnya berdasarkan Atmadja et al. (2020) adalah masyarakat Indonesia mulai memikirkan hidup sehat melalui pilihan makanan yang sehat. Kedua tren ini menjadi peluang besar bagi UMKM untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan kemampuan digital. Riani Foodies memiliki masalah dengan penjualan produk sebagai studi kasus dalam penelitian ini. Pre-order pertama hingga pre-order ketiga, tayangan di media sosial Riani Foodies meningkat, tetapi permintaan kue kacang menurun. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian adalah 1) menggali perilaku transformasi digital konsumen terhadap produk snack, 2) mengidentifikasi faktor-faktor digital pada Riani Foodies yang perlu ditingkatkan agar pemasaran onlinenya dapat diterima pasar secara produktif, dan 3) menetapkan strategi AAARRR baru untuk Riani Foodies. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik purposive random sampling. Data hasil wawancara dianalisis menjadi dua tahap: 1) menyalin data ke dalam bentuk teks dan 2) coding. Pengkodean dalam tugas akhir ini berarti menafsirkan dan mengelompokkan data ke dalam kategori-kategori tertentu agar lebih mudah untuk dianalisis pada tahap selanjutnya. Ada dua pendekatan pengkodean: 1) open dan 2) coding axial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor perilaku dapat menjadi penentu keberhasilan suatu produk snack dengan catatan penyampaian konten dan kampanye media sosial yang benar dan menarik. Namun, catatan lain adalah faktor kegagalan yang muncul dari keraguan konsumen terhadap kejujuran produk. Faktor sukses lain bagi Riani Foodies untuk berhasil beradaptasi dengan transformasi digital adalah konten yang disajikan menghibur, informatif, review produk, dan memotivasi. Kontennya menarik secara visual dan memiliki pesan. Penggunaan Instagram, Tiktok, WhatsApp, Shopee, dan Tokopedia dapat menentukan kesuksesan. Dari faktor keberhasilan tersebut, dibuatlah strategi AAARRR baru untuk Riani Foodies.