Harapan hidup yang terus meningkat setiap tahunnya telah menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia juga mengalami peningkatan signifikan. Dalam menghadapi fenomena ini, dana pensiun memiliki peran penting sebagai instrumen perlindungan untuk menjamin kesejahteraan ekonomi para lansia setelah memasuki masa pensiun. Studi ini bertujuan untuk menghitung dana pensiun melalui pendekatan Accrued Benefit Cost Method (ABCM), dengan membandingkan dua metode, yaitu metode Traditional Unit Credit (TUC) dan Projected Unit Credit (PUC). Perhitungan dalam studi ini mempertimbangkan berbagai asumsi aktuaria, yang mencakup asumsi keuangan dan asumsi demografi. Dalam asumsi keuangan, digunakan suku bunga stokastik dengan pendekatan model Vasicek dan dalam asumsi demografi dipertimbangkan tabel multiple decrement. Decrement yang digunakan meliputi kematian, pengunduran diri, disabilitas, dan pensiun normal. Data yang digunakan berasal dari Perusahaan XYZ tahun 2024, dan dihitung iuran normal serta cadangan yang perlu disiapkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban manfaat pensiun bagi para pesertanya. Hasil studi menunjukkan bahwa, baik iuran maupun liabilitas yang dihitung dengan metode PUC cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan metode TUC.
Perpustakaan Digital ITB