Penelitian ini mengkaji pengaruh penerapan tingkat diskonto yang diperoleh dari
continuous yield rate melalui yield curve yang dibentuk menggunakan model
Nelson-Siegel, berdasarkan data yield rate dari Zero Coupon Bond, terhadap
besarnya cadangan imbalan kerja. Selain parameter tingkat diskonto, penelitian
ini juga menganalisis pengaruh perbedaan asumsi usia pensiun, yaitu antara
regulasi internal perusahaan dan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 45
Tahun 2015. Jenis imbalan kerja yang dianalisis mencakup Uang Pesangon (UP),
Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK), Masa Persiapan Pensiun (MPP), Cuti
Besar, Penghargaan Emas, dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), dengan
menggunakan pendekatan multiple decrement. Perhitungan kewajiban dilakukan
dengan metode Projected Unit Credit (PUC) dan diterapkan pada data sampel
perusahaan jaminan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cadangan
imbalan kerja yang dihitung dengan asumsi usia pensiun berdasarkan PP No.
45/2015 lebih kecil dibandingkan dengan asumsi usia pensiun internal perusahaan.
Sementara itu, jika dibandingkan berdasarkan metode diskonto, nilai cadangan
imbalan kerja tertinggi diperoleh dengan menggunakan constant rate, diikuti oleh
discrete multiple rate, dan yang terendah dihasilkan oleh continuous multiple rate.
Perpustakaan Digital ITB