digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Lalu Sahril Rahmadji
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Lalu Sahril Rahmadji
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Lalu Sahril Rahmadji
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Lalu Sahril Rahmadji
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Lalu Sahril Rahmadji
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Lalu Sahril Rahmadji
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Lalu Sahril Rahmadji
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Lalu Sahril Rahmadji
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Lalu Sahril Rahmadji
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, sebagai destinasi pariwisata super prioritas, memiliki potensi bahaya gempa bumi dan tsunami yang signifikan akibat lokasinya yang berhadapan langsung dengan zona subduksi aktif dan berdekatan dengan segmen megathrust Jawa 3 serta Sumba. Analisis skenario terburuk melalui pemodelan menunjukkan potensi gempa bumi dapat mencapai magnitudo 9.08 Mw. Pemodelan tsunami dengan perangkat lunak Delft3D memprediksi tinggi gelombang maksimum dapat mencapai 24,4 meter di laut dan tinggi genangan di daratan hingga 19,8 meter, dengan waktu tiba gelombang di area Sirkuit Mandalika sekitar 25-28 menit pasca-gempa. Meskipun terdapat perbukitan yang dapat berfungsi sebagai Tempat Evakuasi Sementara (TES), analisis peta genangan dan aksesibilitas menunjukkan bahwa beberapa area tribun penonton sirkuit memiliki jarak dan akses yang terbatas untuk evakuasi horizontal secara efektif. Oleh karena itu, penelitian ini merancang sebuah Bangunan Evakuasi Vertikal (BEV) sebagai solusi mitigasi alternatif. BEV ini direncanakan sebagai bangunan multifungsi 4 lantai dengan dimensi 40x100 meter yang mampu menampung 4.000 orang dari tribun yang paling rentan. Struktur bangunan dirancang menggunakan material beton bertulang dan diperhitungkan agar tahan terhadap pembebanan gempa dan berbagai gaya akibat tsunami, seperti gaya hidrodinamis dan impak puing, sesuai standar FEMA P-646 dan SNI yang berlaku.