Abstrak - SANG ARA MUSTHIKA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pinus merkusii merupakan salah satu spesies yang dikomersialkan di Indonesia. Getah pinus merupakan hasil dari pohon pinus yang digunakan sebagai bahan baku gondorukem dan terpentin. Namun, getah pinus yang dihasilkan di Divisi Regional Jawa Barat dan Banten terus mengalami penurunan dari tahun 2021. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi dengan tujuan menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu cara untuk menginisiasi evaluasi adalah dengan melakukan pemodelan untuk mengetahui estimasi produksi getah pinus berdasarkan salah satu parameter yang memengaruhinya, yaitu iklim mikro. Parameter iklim mikro yang digunakan pada penelitian ini adalah curah hujan, temperatur permukaan tanah, dan kelembapan relatif. Namun, metode yang biasa digunakan adalah regresi linear berganda, yang merupakan pemodelan yang bersifat aspasial. Sedangkan, ada kemungkinan adanya pengaruh spasial pada parameter yang diujikan terhadap produktivitas getah pinus. Oleh karena itu, diperlukan perbandingan menggunakan metode lain yang bersifat spasial untuk menentukan metode pemodelan terbaik. Metode yang dibandingkan yaitu OLS yang merupakan regresi global dan menggunakan data aspasial, serta GWR dan MGWR yang merupakan regresi lokal dan menggunakan data spasial. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa OLS merupakan metode yang paling baik dalam menjelaskan fenomena yang dikaji dan paling baik dalam memproyeksikan fenomena tersebut di masa depan karena memiliki nilai R2 tertinggi dan AICc terendah, diikuti oleh GWR Fixed Gaussian dan MGWR Fixed Gaussian. Dari model regresi OLS yang didapatkan, curah hujan dan kelembapan relatif memberikan pengaruh negatif terhadap produksi getah pinus, sedangkan temperatur permukaan tanah memberikan pengaruh positif terhadap produksi getah pinus.
Perpustakaan Digital ITB