digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Homeschooling HSPG Bogor merupakan sebuah lembaga pendidikan alternatif yang didirikan pada tahun 2011 dengan visi untuk menjangkau siswa dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan. Sejak awal berdiri, HSPG Bogor telah melalui berbagai perkembangan. Namun, sejak pandemi COVID-19 merebak di Indonesia, HSPG Bogor semakin sulit untuk berkembang. Fenomena ini ditandai oleh penurunan jumlah siswa dan pendapatan dari tahun ke tahun. Kegagalan organisasi dalam merespons perubahan lingkungan merupakan indikator utama dibutuhkannya perubahan yang terencana melalui pendekatan pengembangan organisasi. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan organisasi HSPG Bogor menggunakan prinsip pengembangan organisasi. Penelitian ini mencakup proses diagnosis akar masalah, identifikasi tahap pertumbuhan organisasi, serta perancangan usulan intervensi yang selaras dengan kebutuhan dan kondisi organisasi. Pada penelitian ini, tahap diagnosis organisasi dilakukan menggunakan model adaptasi dari Integrated Organization Model (IOM) dan Organizational Diagnosis Questionnaire (ODQ) yang terdiri dari 13 elemen organisasi, yaitu environment, purpose & mission, structure, strategy, systems, culture, management style, staff, inputs, outputs, actors, relationship, dan attitude towards change. Pada hasil diagnosis organisasi, jawaban setiap narasumber diberikan bobot menggunakan metode AHP yang menghasilkan bobot sebesar 0.27 untuk pemilik yayasan, 0.50 untuk kepala cabang, dan 0.22 untuk karyawan. Berdasarkan hasil diagnosis, elemen organisasi yang bermasalah di HSPG Bogor adalah elemen Staff (57%), Inputs (17%), dan Systems (10%). Analisis tematik dilakukan pada hasil diagnosis organisasi untuk menganalisis akar masalah yang dialami HSPG Bogor, yaitu (1) kegiatan pengembangan karyawan belum dilakukan secara rutin, (2) belum ada sistem pemantauan atau evaluasi karyawan yang terstruktur, (3) belum ada sistem penghargaan untuk karyawan yang terstruktur, dan (4) Organisasi kurang mendorong inisiatif dalam berinovasi kepada karyawannya. Sementara itu, hasil proses identifikasi tahap pertumbuhan organisasi di HSPG Bogor menunjukkan bahwa HSPG Bogor saat ini berada di antara tahap collectivity dan formalization. Elemen organisasi yang masih berada di tahap collectivity adalah sistem penghargaan dan pengendalian. xii Berdasarkan hasil diagnosis dan identifikasi tahap pertumbuhan organisasi yang telah dilakukan, usulan intervensi yang dirancang adalah human resource management (HRM) intervention dengan menggunakan performance management model. Rancangan intervensi ini diawali dengan perumusan tujuan dan ukuran kinerja (goal setting) menggunakan Objective & Key Results (OKR) yang diturunkan dari tujuan organisasi. Selanjutnya, perencanaan program pelatihan dan pengembangan (training and development) dilakukan dengan memetakan aspek keterampilan berdasarkan deskripsi pekerjaan karyawan. Rancangan intervensi selanjutnya adalah penyusunan sistem penilaian kinerja (performance appraisal) menggunakan metode OKR Scoring dan evaluasi CFR. Setelah itu, sistem penghargaan (reward system) dirancang secara performance-based dan behavior-based. Dengan demikian, keseluruhan rancangan intervensi yang diusulkan diharapkan dapat memberikan solusi yang menyeluruh, terintegrasi, dan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan keterbatasan HSPG Bogor.