Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Nasya Fitria Ariandani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Homeschooling HSPG Bogor merupakan sebuah lembaga pendidikan alternatif yang
didirikan pada tahun 2011 dengan visi untuk menjangkau siswa dengan berbagai latar
belakang dan kebutuhan. Sejak awal berdiri, HSPG Bogor telah melalui berbagai
perkembangan. Namun, sejak pandemi COVID-19 merebak di Indonesia, HSPG Bogor
semakin sulit untuk berkembang. Fenomena ini ditandai oleh penurunan jumlah siswa dan
pendapatan dari tahun ke tahun. Kegagalan organisasi dalam merespons perubahan
lingkungan merupakan indikator utama dibutuhkannya perubahan yang terencana melalui
pendekatan pengembangan organisasi. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk
mengembangkan organisasi HSPG Bogor menggunakan prinsip pengembangan organisasi.
Penelitian ini mencakup proses diagnosis akar masalah, identifikasi tahap pertumbuhan
organisasi, serta perancangan usulan intervensi yang selaras dengan kebutuhan dan kondisi
organisasi.
Pada penelitian ini, tahap diagnosis organisasi dilakukan menggunakan model adaptasi dari
Integrated Organization Model (IOM) dan Organizational Diagnosis Questionnaire (ODQ)
yang terdiri dari 13 elemen organisasi, yaitu environment, purpose & mission, structure,
strategy, systems, culture, management style, staff, inputs, outputs, actors, relationship, dan
attitude towards change. Pada hasil diagnosis organisasi, jawaban setiap narasumber
diberikan bobot menggunakan metode AHP yang menghasilkan bobot sebesar 0.27 untuk
pemilik yayasan, 0.50 untuk kepala cabang, dan 0.22 untuk karyawan. Berdasarkan hasil
diagnosis, elemen organisasi yang bermasalah di HSPG Bogor adalah elemen Staff (57%),
Inputs (17%), dan Systems (10%). Analisis tematik dilakukan pada hasil diagnosis organisasi
untuk menganalisis akar masalah yang dialami HSPG Bogor, yaitu (1) kegiatan
pengembangan karyawan belum dilakukan secara rutin, (2) belum ada sistem pemantauan
atau evaluasi karyawan yang terstruktur, (3) belum ada sistem penghargaan untuk karyawan
yang terstruktur, dan (4) Organisasi kurang mendorong inisiatif dalam berinovasi kepada
karyawannya. Sementara itu, hasil proses identifikasi tahap pertumbuhan organisasi di
HSPG Bogor menunjukkan bahwa HSPG Bogor saat ini berada di antara tahap collectivity
dan formalization. Elemen organisasi yang masih berada di tahap collectivity adalah sistem
penghargaan dan pengendalian.
xii
Berdasarkan hasil diagnosis dan identifikasi tahap pertumbuhan organisasi yang telah
dilakukan, usulan intervensi yang dirancang adalah human resource management (HRM)
intervention dengan menggunakan performance management model. Rancangan intervensi
ini diawali dengan perumusan tujuan dan ukuran kinerja (goal setting) menggunakan
Objective & Key Results (OKR) yang diturunkan dari tujuan organisasi. Selanjutnya,
perencanaan program pelatihan dan pengembangan (training and development) dilakukan
dengan memetakan aspek keterampilan berdasarkan deskripsi pekerjaan karyawan.
Rancangan intervensi selanjutnya adalah penyusunan sistem penilaian kinerja (performance
appraisal) menggunakan metode OKR Scoring dan evaluasi CFR. Setelah itu, sistem
penghargaan (reward system) dirancang secara performance-based dan behavior-based.
Dengan demikian, keseluruhan rancangan intervensi yang diusulkan diharapkan dapat
memberikan solusi yang menyeluruh, terintegrasi, dan sesuai dengan kebutuhan,
kemampuan, dan keterbatasan HSPG Bogor.
Perpustakaan Digital ITB