Industri Batik di Indonesia menghadapi tantangan yang mengancam
keberlanjutanya. Untuk dapat terus bertahan, Industri Batik perlu berupaya untuk
menjadi learning organization. Evaluasi ketercapaian Industri Batik menjadi
learning organization dapat dilakukan dengan model maturitas learning
organization. Model maturitas ini akan menilai level maturitas dimensi dan
indikator learning organization dari Industri Batik.
Pengembangan model maturitas learning organization ini terdiri atas lima tahap,
yakni tahap scope, design, populate, test, dan deploy. Model maturitas learning
organization untuk Industri Batik berhasil dikembangkan pada tahap scope sampai
dengan test. Model maturitas tersebut kemudian diaplikasikan pada tahap deploy
untuk menilai level maturitas dimensi dan indikator learning organization di
Industri Batik. Penelitian ini mengambil studi kasus yang spesifik pada tahap
pertumbuhan organisasi dengan melakukan penilaian level maturitas dimensi dan
indikator learning organization untuk tiga Industri Batik yang berada di Bandung
dan sekitarnya, yang merupakan objek dari penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model maturitas learning organization yang
dikembangkan untuk Industri Batik terdiri atas 30 indikator, masing-masing 7
indikator dimensi learning, 7 indikator dimensi organization, 5 indikator dimensi
people, 8 indikator dimensi knowledge, dan 3 indikator dimensi technology.
Ditemukan bahwa terdapat perbedaan level maturitas dimensi dan indikator
learning organization pada tahap pertumbuhan organisasi yang berbeda. Hal ini
ditunjukkan oleh dua objek penelitian yang berada pada tahap pertumbuhan
organisasi Growth, sementara satu objek penelitian lainnya berada pada tahap
Expansion.