digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Dewi Supryati

Industri Batik di Indonesia menghadapi tantangan yang mengancam keberlanjutanya. Untuk dapat terus bertahan, Industri Batik perlu berupaya untuk menjadi learning organization. Evaluasi ketercapaian Industri Batik menjadi learning organization dapat dilakukan dengan model maturitas learning organization. Model maturitas ini akan menilai level maturitas dimensi dan indikator learning organization dari Industri Batik. Pengembangan model maturitas learning organization ini terdiri atas lima tahap, yakni tahap scope, design, populate, test, dan deploy. Model maturitas learning organization untuk Industri Batik berhasil dikembangkan pada tahap scope sampai dengan test. Model maturitas tersebut kemudian diaplikasikan pada tahap deploy untuk menilai level maturitas dimensi dan indikator learning organization di Industri Batik. Penelitian ini mengambil studi kasus yang spesifik pada tahap pertumbuhan organisasi dengan melakukan penilaian level maturitas dimensi dan indikator learning organization untuk tiga Industri Batik yang berada di Bandung dan sekitarnya, yang merupakan objek dari penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model maturitas learning organization yang dikembangkan untuk Industri Batik terdiri atas 30 indikator, masing-masing 7 indikator dimensi learning, 7 indikator dimensi organization, 5 indikator dimensi people, 8 indikator dimensi knowledge, dan 3 indikator dimensi technology. Ditemukan bahwa terdapat perbedaan level maturitas dimensi dan indikator learning organization pada tahap pertumbuhan organisasi yang berbeda. Hal ini ditunjukkan oleh dua objek penelitian yang berada pada tahap pertumbuhan organisasi Growth, sementara satu objek penelitian lainnya berada pada tahap Expansion.