Perpustakaan Digital ITB

Permasalahan sampah menjadi isu dalam skala global yang terjadi di berbagai penjuru dunia. PBB mencatat bahwa dihasilkan sebanyak dua miliar sampah tiap tahunnya di seluruh dunia. Indonesia termasuk negara yang mengalami permasalahan yang sama. Khususnya Kota Cimahi menjadi salah satu kota yang rentan mengalami krisis sampah. Penumpukan sampah terbukti menyebabkan berbagai masalah penyakit dan pencemaran lingkungan. Limbah sisa material bangunan juga menjadi salah satu faktor yang menyumbang masalah pencemaran. Kondisi permasalahan ini perlu ditanggapi dengan pendekatan perancangan yang mengurangi masalah limbah. Pendekatan tersebut diantaranya adalah dengan menggunakan bahan bangunan berkelanjutan dan dengan menggunakan pendekatan ekonomi sirkular. Pendekatan ekonomi sirkular memberikan kerangka berpikir yang berbeda dibanding dengan ekonomi linear. Dengan pendekatan ekonomi sirkular, material dimanfaatkan kembali ke dalam siklus tertutup sehingga mengurangi produksi limbah. Bahkan pendekatan ekonomi sirkular memungkinkan meningkatnya nilai ekonomis material yang dimanfaatkan kembali. Salah satu bahan bangunan berkelanjutan yang memenuhi kriteria ekonomi sirkular adalah Mycelium Based Composite (MBC). Bahan bangunan ini dalam proses pembuatannya memanfaatkan limbah organik sebagai bahan mentah, lalu setelah usai masa pemakaiannya, MBC dapat diubah kembali menjadi kompos yang menyuburkan tanah. Komponen MBC dipakai sebagai elemen bangunan upcycling center yang dirancang. Selain itu komponen MBC juga dimanufaktur dalam bangunan sebagai proses upcycling yang berkontribusi terhadap lingkungan. Fasilitas daur ulang Upcycling Center berbasis miselium di Leuwigajah menjadi sebuah sarana bagi masyarakat untuk mengubah sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis yang lebih. Dengan memanfaatkan bioteknologi miselium di fasilitas daur ulang ini, diharapkan terjadi kontribusi positif terhadap lingkungan maupun ekonomi masyarakat.