ABSTRAK - Adira Hestriyasha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Limbah ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam), terutama bagian kulit dan umbi
berukuran kecil memiliki kandungan antosianin yang berpotensi tinggi dan dapat
dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan indikator kesegaran smart
packaging, namun sering kali tidak dimanfaatkan secara maksimal. Antosianin
merupakan pigmen alami dengan sifat antioksidan yang dapat dimanfaatkan
sebagai indikator kesegaran dalam smart packaging. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh perbedaan metode ekstraksi terhadap kualitas dan
karakteristik antosianin dari limbah ubi jalar ungu, serta menentukan metode yang
paling efektif dalam menghasilkan senyawa antosianin yang stabil dari limbah ubi
jalar ungu. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
metode sederhana dengan tiga perlakuan metode ekstraksi terhadap antosianin,
yaitu maserasi, perkolasi, dan refluks. Setiap perlakuan diulang enam kali sehingga
terdapat 18 satuan percobaan. Kualitas antosianin hasil ekstraksi yang diamati
adalah rendemen total ekstrak, kadar total antosianin, pH ekstrak, warna ekstrak,
serta kestabilan warna terhadap perubahan pH. Berdasarkan hasil penelitian,
perbedaan metode ekstraksi berpengaruh yang nyata terhadap rendemen total
ekstrak, kadar total antosianin, pH, dan warna ekstrak. Metode perkolasi merupakan
metode ekstraksi yang paling efektif untuk menghasilkan ekstrak antosianin dengan
rendemen ekstrak tertinggi 30.27% dengan kadar total antosianin sebesar 5.39
mg/100g, pH 4.12, dan memiliki stabilitas warna yang baik ditunjukkan oleh nilai
hue angle sebesar 356.41. Selain itu, ekstrak yang diperoleh dengan perkolasi juga
menunjukkan kestabilan warna yang baik dan sensitif saat mengalami perubahan
pH, menjadikannya sebagai metode yang paling efektif untuk menghasilkan
senyawa antosianin yang stabil.
Perpustakaan Digital ITB