digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Raka Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Raka Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Raka Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Raka Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Raka Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Raka Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Raka Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Muhammad Raka Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Muhammad Raka Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Muhammad Raka Wicaksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, mengalami pertumbuhan penduduk yang signifikan pada tahun 2024 dengan laju pertumbuhan 1,1%. Peningkatan jumlah penduduk ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dalam sektor ritel. Salah satu bangunan yang mengakomodasi bisnis ritel adalah mal. Dalam perancangannya, Salah satu aspek penting dalam perancangan mal adalah sistem pengondisian udara. Sistem ini berperan penting dalam menjaga kenyamanan pengguna. Sistem ini harus dirancang dengan mempertimbangkan aspek perancangan, pemasangan, pengoperasian, dan perawatan untuk mencapai efisiensi energi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pengondisian udara yang efisien dan ekonomis pada suatu mal di Semarang. Fokus utama dari tugas sarjana ini meliputi perancangan beberapa alternatif sistem pengondisian udara, yaitu sistem sentral tanpa Variable Speed Drive (VSD), sistem sentral dengan Variable Speed Drive (VSD), Variable Refrigerant Volume (VRV) air-cooled dan Variable Refrigerant Volume (VRV) water-cooled. Setelah perancangan dilakukan, keempat alternatif tersebut akan dibandingkan berdasarkan konsumsi energi dan biaya selama satu siklus hidup peralatan. Berdasarkan analisis konsumsi energi dan biaya, alternatif 2 yang menggunakan sistem sentral 4 unit chiller 905 TR dengan VSD dan debit air berubah merupakan sistem yang paling efisien dengan nilai intensitas konsumsi energi (IKE) sebesar 109,38 kWh/m2/tahun dan efisiensi sebesar 0,63 kW/TR pada beban puncak, serta biaya sebesar Rp331.499.279.000 untuk waktu operasi selama 20 tahun.