digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Jessica Athalia Moelia Sapoetra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Jessica Athalia Moelia Sapoetra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Jessica Athalia Moelia Sapoetra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Jessica Athalia Moelia Sapoetra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Jessica Athalia Moelia Sapoetra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Jessica Athalia Moelia Sapoetra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Jessica Athalia Moelia Sapoetra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA - Jessica Athalia Moelia Sapoetra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Jessica Athalia Moelia Sapoetra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sensor akselerometer merupakan sensor yang paling sering digunakan dalam pengukuran getaran. Hal ini membuat membuat kalibrasi akselerometer menjadi penting untuk memastikan hasil pengukuran getaran yang akurat dan representatif. Kalibrasi akselerometer terdiri dari pengujian linearitas dan pengujian respons frekuensi. Perangkat kalibrasi yang digunakan di Laboratorium Dinamika, DRI (PAU) ITB adalah pembangkit getaran elektrodinamik yang memiliki karakteristik respons frekuensi yang tidak konstan untuk massa sensor tertentu, apalagi bila massa sensor yang dikalibrasi berubah-ubah. Pada penelitian terdahulu, telah berhasil dirancang kompensator jerat terbuka untuk mempertahankan amplitudo getaran yang konstan pada frekuensi 10 hingga 5.000 Hz pada satu massa sensor tertentu. Tugas sarjana ini bertujuan untuk mengembangkan kompensator jerat terbuka adaptif untuk mengkompensasi perubahan massa sensor agar amplitudo percepatan tetap konstan pada rentang frekuensi tertentu. Proses ini dimulai dengan identifikasi pengaruh posisi dan massa sensor terhadap respons frekuensi untuk menjadi dasar dalam perancangan kompensator adaptif berbasis regresi. Identifikasi pengaruh posisi dilakukan untuk menetapkan konfigurasi posisi sensor yang dapat menjangkau rentang frekuensi paling luas. Sementara itu, identifikasi pengaruh massa sensor bertujuan untuk memvalidasi penurunan amplitudo percepatan maksimum yang dapat dicapai seiring dengan bertambahnya massa sensor. Perancangan kompensator adaptif berbasis regresi polinomial menggunakan perangkat lunak LabVIEW ini memungkinkan penyesuaian terhadap karakteristik respons meskipun terjadi perubahan massa sensor. Kompensator adaptif ini diintegrasikan ke dalam program pengujian yang terdiri atas pembangkitan dan akuisisi sinyal. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa program pengujian kompensator adaptif telah berhasil dikembangkan. Program pengujian ini terdiri atas proses identifikasi, perancangan kompensator adaptif, dan pengujian yang terkompensasi. Uji respons frekuensi pada pengujian yang terkompensasi secara diskrit maupun swept sine mampu menghasilkan galat kurang dari ± 5% untuk ketiga variasi massa sensor yang diujikan, yaitu 9,22 gram; 55,77 gram; 184,44 gram pada rentang 10 s.d. 5.000 Hz.