Industri kreatif, khususnya di sektor periklanan, telah menjadi kontributor yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang membutuhkan karyawan yang terampil untuk menghasilkan konten yang berkualitas tinggi, menarik, dan relevan dengan tren. Meningkatnya ketergantungan pada platform digital, berkembangnya pemasaran media sosial, dan perubahan perilaku konsumen, sektor ini memiliki kebutuhan yang lebih besar akan manajemen tenaga kerja yang efisien. KutipanX, sebuah agensi jaringan media, kesulitan dalam mempertahankan kinerja karyawan yang konsisten dan mengelola talenta secara efektif karena tidak adanya sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang terstruktur. Masalah-masalah ini mengakibatkan inefisiensi, tujuan yang tidak selaras, dan produktivitas tenaga kerja yang terbatas, sehingga menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi praktik HCM saat ini di KutipanX, mengidentifikasi kesenjangan utama yang berdampak pada kinerja karyawan dan manajemen talenta, serta merancang sistem HCM terintegrasi untuk mengatasi tantangan ini. Pendekatan metode campuran digunakan, menggabungkan data kualitatif dari wawancara dengan CEO dan data kuantitatif yang dikumpulkan melalui survei karyawan. Tinjauan literatur dilakukan untuk membangun landasan teori dan mengidentifikasi praktik terbaik dalam HCM sehingga solusi yang diusulkan dapat disetujui. Oleh karena itu, pendekatan metodologis ini memastikan pertimbangan yang komprehensif atas isu-isu yang muncul dalam manajemen talenta, dan mengusulkan solusi yang dapat ditindaklanjuti untuk perbaikannya.
Berdasarkan penelitian ini, tingkat kematangan praktik HCM di KutipanX tergolong buruk dengan skor keseluruhan 54,17 dari 100. Praktik kepemimpinan dan aksesibilitas pengetahuan memiliki skor di atas rata-rata, namun terdapat kesenjangan kritis dalam hal keterlibatan karyawan, optimalisasi tenaga kerja, dan kapasitas pembelajaran. Analisis pekerjaan dan analisis beban kerja yang buruk telah menghasilkan peran yang tidak jelas, masalah dengan alokasi tugas, dan hambatan untuk berkolaborasi antar tim. Selain itu, tidak adanya pemantauan dan evaluasi kinerja yang terstruktur, kerangka kerja kompetensi, dan mekanisme umpan balik formal menyebabkan tujuan yang tidak selaras, penurunan produktivitas, dan kurangnya kesempatan untuk pengembangan karyawan. Menanggapi gangguan ini, penelitian ini berupaya mengusulkan sistem HCM terintegrasi yang memperjelas peran dan tanggung jawab pekerjaan, mendistribusikan beban kerja secara adil, dan memperkuat pemantauan kinerja karyawan. Sistem ini juga mengadopsi kerangka kerja kompetensi, pendekatan orientasi dan kolaborasi, serta program pelatihan terstruktur untuk meningkatkan pengelolaan talenta potensial untuk pengembangan karir jangka panjang. Selain itu, proses pemantauan dan evaluasi juga diusulkan untuk melacak kemajuan implementasi dan efektivitas sistem. Kerangka kerja yang diusulkan memberikan solusi praktis untuk meningkatkan kinerja karyawan dan manajemen talenta di KutipanX.
Seiring dengan pertumbuhan industri kreatif, perusahaan harus mengembangkan praktik-praktik SDM yang terstruktur untuk menarik, mempertahankan, dan mengembangkan talenta. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi organisasi yang ingin meningkatkan kinerja karyawan, mengoptimalkan manajemen talenta, dan mendorong kolaborasi yang lebih baik di dalam tim. Sistem yang diusulkan berfokus pada peningkatan efisiensi organisasi, menyelaraskan kemampuan tenaga kerja dengan tujuan bisnis, dan menumbuhkan budaya pembelajaran dan pengembangan yang berkelanjutan. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pemantauan dan evaluasi rutin untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan sistem. Penelitian ini berkontribusi pada bidang HCM dengan menyediakan kerangka kerja praktis untuk mengatasi tantangan umum dalam industri kreatif. Penelitian ini memberikan wawasan yang dapat digunakan untuk organisasi yang ingin meningkatkan kinerja karyawan dan mengelola talenta secara efektif dalam lingkungan yang dinamis dan kompetitif.
Perpustakaan Digital ITB