digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Alyssa Shalina [17321047]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Dataran Tinggi Dieng memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah, dengan potensi wisata seperti kawah, telaga, dan perkebunan. Dikenal sebagai Lumbung Kentang Jawa, Dieng juga memiliki komoditas unggulan lainnya. Festival budaya tahunan terbesar, Dieng Culture Festival (DCF), menampilkan berbagai tradisi, termasuk Ritual Ruwatan Rambut Gimbal. Sejak 2023, Dieng ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yang mendorong pembangunan infrastruktur pariwisata, termasuk akomodasi. Namun, peningkatan jumlah wisatawan memicu pembangunan penginapan secara masif, yang lebih berorientasi pada kuantitas daripada kualitas. Akibatnya, lahan-lahan di sekitar mengalami degradasi, berdampak pada sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat. Selain itu, arsitektur tradisional Dieng kurang terepresentasi, padahal keautentikan budaya dapat meningkatkan daya tarik wisata dan melestarikan warisan lokal. Sebagai solusi, dirancanglah resort agrowisata yang mengintegrasikan akomodasi nyaman dengan perkebunan sebagai objek wisata edukatif. Desain interiornya mengadopsi pendekatan neo vernakular Hindu Jawa, yang menggabungkan unsur modern dengan tradisional melalui bentuk elemen dari joglo dan candi, material alami, dan palet warna netral, menciptakan interior dengan suasana hangat khas Jawa dengan sentuhan Hindu. Resort ini tidak hanya memberikan pengalaman relaksasi bagi wisatawan tetapi juga menawarkan aktivitas bertani dan berkebun sebagai bagian dari konsep agrowisata. Dengan demikian, perancangan resort ini mampu menjawab tantangan pembangunan di Dieng dengan menghadirkan kenyamanan tanpa mengorbankan lahan pertanian, sekaligus menjadi ikon wisata yang tetap menjaga identitas budaya lokal melalui desain interior.