(Program Studi Magister Administrasi Bisnis)
Listrik merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Listrik dapat dihasilkan melalui berbagai metode, seperti penggunaan bahan bakar fosil pada pembangkit listrik tenaga batu bara. Di Indonesia, pembangunan pembangkit listrik harus direncanakan dengan cermat untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat. Perencanaan proyek merupakan bagian penting dari manajemen proyek, karena membantu mengatur sumber daya, jadwal, dan tugas untuk memastikan proyek selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan sesuai dengan tujuannya. Namun, beberapa proyek mengalami keterlambatan akibat manajemen risiko yang buruk yang dapat terjadi selama perencanaan dan pelaksanaan proyek dan menjadi ancaman proyek. Studi ini mengkaji kasus keterlambatan proyek perlindungan pantai oleh PT Sabar Sejahtera, yang mengalami keterlambatan selama tiga bulan, yang mengakibatkan kerugian finansial, waktu, dan peluang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi akar penyebab keterlambatan, solusi bisnis, dan rencana implementasi. Penelitian kualitatif digunakan dengan melakukan diskusi kelompok dengan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam proyek perlindungan pantai untuk menentukan akar penyebab keterlambatan proyek dan solusi bisnis. Metode-metode ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang penyebab keterlambatan, solusi bisnis, dan rencana implementasi. Analisis akar penyebab masalah dilakukan menggunakan Current Reality Tree (CRT) untuk mengidentifikasi akar penyebab dan masalah inti serta efek dominonya. Untuk solusi bisnis, kerangka kerja manajemen risiko proyek berbasis PMBOK Edisi ke-6 digunakan, kemudian untuk rencana implementasi, kerangka kerja manajemen risiko proyek diterapkan untuk mengintegrasikan setiap masalah ke dalam proses kerangka kerja manajemen risiko proyek. CRT mengungkapkan dua akar penyebab utama keterlambatan, yaitu evaluasi berbasis risiko yang tidak memadai selama tender & pemilihan vendor dan identifikasi potensi risiko proyek yang tidak akurat yang disebabkan oleh satu masalah inti, yaitu kurangnya manajemen risiko dalam proyek perlindungan pantai. Masalah-masalah ini menciptakan reaksi berantai yang menyebabkan keterlambatan proyek. Solusi bisnis untuk masalah inti ini, yaitu kurangnya manajemen risiko, dapat diatasi menggunakan kerangka kerja manajemen risiko proyek PMBOK. Ini meliputi perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, melakukan analisis risiko kualitatif dan kuantitatif, merencanakan respons risiko, menerapkan respons risiko, dan memantau risiko. PT Sabar Sejahtera dapat mengadopsi kerangka kerja ini untuk mengelola risiko secara lebih efektif di proyek-proyek mendatang. Studi ini juga menyediakan rencana implementasi yang menghubungkan akar penyebab dengan tindakan manajemen risiko spesifik, memastikan risiko dicatat dan ditangani secara sistematis. Penelitian ini menawarkan rekomendasi praktis untuk manajemen risiko proyek yang dapat mendukung kesuksesan PT Sabar Sejahtera di masa depan.
Perpustakaan Digital ITB