digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bara Fadhillah Santoso [17421106]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Kabupaten Temanggung dikenal sebagai penghasil tembakau terbaik di Indonesia, bahkan mendapat julukan Kota Tembakau. Komoditas ini menjadi tulang punggung perekonomian daerah, dengan kontribusi besar terhadap pendapatan nasional melalui cukai rokok yang mencapai lebih dari 218 triliun rupiah per tahun. Namun, ada ironi yang tersembunyi di balik kejayaan industri tembakau ini: kesejahteraan petani tembakau yang tidak sebanding dengan besarnya kontribusi mereka. Salah satu daerah yang menjadi pusat produksi tembakau berkualitas tinggi adalah Desa Legoksari, yang terletak di lereng Gunung Sumbing. Desa ini terkenal dengan tembakau srintilnya yang bernilai tinggi dan sering diburu oleh industri rokok besar. Meskipun demikian, para petani di Legoksari tetap menghadapi kesulitan dalam hal harga jual yang tidak stabil, ketergantungan pada tengkulak, serta kebijakan pemerintah yang sering tidak berpihak kepada mereka. Meski ada alternatif komoditas pertanian lain, banyak petani tetap bertahan menanam tembakau karena sudah menjadi warisan turun-temurun dan keahlian mereka dalam mengolah tembakau berkualitas tinggi. Untuk mengangkat realitas ini, diperlukan media yang dapat menyampaikan suara para petani. Salah satu bentuknya adalah film dokumenter yang mampu menggambarkan perjuangan mereka secara objektif dan mendalam. Melalui dokumenter ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif yang dapat mendorong kebijakan lebih adil serta inovasi dalam industri tembakau yang tidak hanya menguntungkan negara dan industri rokok, tetapi juga memberikan kesejahteraan bagi para petani di Kota Tembakau, khususnya di Desa Legoksari