digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Perencanaan wisata merupakan proses yang kompleks dan memerlukan pertimbangan berbagai faktor. Hasil survei menunjukkan bahwa 74% wisatawan memanfaatkan aplikasi wisata dalam proses perencanaan, tetapi 36,5% di antaranya memerlukan waktu lebih dari tiga jam untuk menyusun jadwal. Meskipun aplikasi seperti Travaa, Wanderlog, dan PlanBuddy telah tersedia untuk membantu penyusunan jadwal wisata, wawancara dengan 13 responden menyatakan bahwa 9 di antaranya masih lebih memilih metode manual dibandingkan aplikasi penyusun jadwal wisata otomatis. Dalam survei dengan 68 responden, 49,2% menggunakan spreadsheet untuk mengatur jadwal, menjadikannya jenis aplikasi paring seling digunakan, terutama karena aplikasi khusus wisata yang ada kurang fleksibel dalam menerima perubahan dan memiliki antarmuka yang sulit dipahami. Penelitian ini bertujuan memahami kebutuhan wisatawan secara menyeluruh dan membangun sistem berdasarkan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Penelitian mengidentifikasi masalah utama berupa keterbatasan informasi yang ditampilkan dan kurang sesuainya beberapa fitur, seperti tidak adanya fitur informasi cuaca dan chatbot, dan fitur pengubahan jadwal wisata yang belum mendukung validasi berkelanjutan. Penelitian mengusulkan sistem perencana wisata otomatis dengan validasi adaptif berbasis forward checking dan global constraints untuk meningkatkan pengalaman tanpa mengurangi kuasa pengguna. Sistem diuji menggunakan feature testing dan penilaian pengguna melalui demonstrasi visual aplikasi yang menghasilkan penilaian SUS senilai 88,125. Hasil menunjukkan pendekatan validasi adaptif dengan pengubahan minimal dapat menjaga konsistensi jadwal sekaligus memberikan kendali penuh kepada pengguna. Pengembangan lebih lanjut dengan semua kegunaan dan integrasi model atau algoritma khusus penyusunan jadwal wisata dapat memvalidasi temuan ini secara lebih lanjut.