Abstrak - Antonius Hanindya Surya T
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
IPCC menyatakan produksi kopi akan terdampak negatif akibat perubahan iklim, peningkatan suhu akibat perubahan iklim menyebabkan penyusutan luas lahan sesuai kopi dan mengurangi hasil panen rata-rata kopi. Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi perubahan iklim adalah perubahan penggunaan menjadi sistem agroforestri. Agroforestri dapat memitigasi dampak perubahan iklim dengan membentuk iklim mikro yang sesuai untuk kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pola agroforestri, menganalisis hubungan pola agroforestri dengan mikroklimat melalui perubahan suhu dan intensitas cahaya, dan mengukur produktivitas kopi melalui biomassa kopi dan hasil buah. Metode pengambilan data menggunakan sampling non-destruktif. Hasil penelitian menunjukkan pola agroforestri modern sederhana, dengan 6 pola (Pinus dominan, Mahoni dominan, Pinus sangat dominan, Mahoni sangat dominan, seimbang Pinus-Mahoni, dan jenis beragam). Suhu rata-rata agroforestri lebih rendah 2,378°C (Pc), 1,046°C (Ph), dan 1,872°C (Pe) dibanding suhu udara sekitar. Terdapat penurunan intensitas cahaya dibandingkan suhu sekitar akibat naungan kanopi pohon, dengan intensitas cahaya tertinggi di Pe (1.640,46 Lux), diikuti Ph (1.015,806 Lux), dan Pc (1.014,2 Lux). Produksi kopi tertinggi di Ph Utara dengan 41.825 buah/ha (kanopi 30%, kerapatan 3.175 kopi/ha), sedangkan biomassa tertinggi di Pe Selatan dengan 867,20 Kg/ha (kanopi 5%, kerapatan 2.025 kopi/ha).
Perpustakaan Digital ITB