ABSTRAK Andrean Rekzalaya Jatmika
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Andrean Rekzalaya Jatmika
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Andrean Rekzalaya Jatmika
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Andrean Rekzalaya Jatmika
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Andrean Rekzalaya Jatmika
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Andrean Rekzalaya Jatmika
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Andrean Rekzalaya Jatmika
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Andrean Rekzalaya Jatmika
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Andrean Rekzalaya Jatmika
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Industri padat karya menghadapi tantangan signifikan dalam menjadwalkan proses produksi yang dinamis, cepat berubah, dan sering kali tidak terduga. Sistem penjadwalan terpusat yang umum digunakan kerap kesulitan menyesuaikan jadwal secara real-time, menyelesaikan konflik penggunaan mesin, serta memvalidasi jadwal agar sesuai dengan batasan waktu pemesanan. Penelitian ini bertujuan merancang sistem penjadwalan mundur yang fleksibel dan responsif dengan mengadopsi pendekatan Decentralized Manufacturing System (DMS) dan Configurable Virtual Workstation (CVWs). Sistem dikembangkan dalam bentuk perangkat lunak terintegrasi yang berkomunikasi menggunakan protokol MQTT serta menyimpan data produksi secara terpisah dalam basis data MySQL. Metode yang digunakan adalah simulasi berbasis skenario untuk mengevaluasi performa sistem pada berbagai kondisi produksi. Pengujian dilakukan dalam empat skenario utama, yaitu area produksi kosong, penambahan proses yang memicu konflik jadwal, konfigurasi stasiun kerja dengan lebih dari satu mesin aktif, serta deteksi proses yang dijadwalkan sebelum tanggal pemesanan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu menghasilkan jadwal secara otomatis, menyelesaikan konflik jadwal dengan menggeser waktu proses secara bertahap, memilih mesin dengan beban kerja terendah, dan membatalkan jadwal yang tidak valid. Secara kuantitatif, penerapan sistem meningkatkan rata-rata utilization rate mesin dari 50% menjadi 80% serta menurunkan makespan pesanan hingga 2 jam pada konfigurasi mesin ganda. Temuan ini membuktikan bahwa sistem penjadwalan terdistribusi yang dikembangkan dapat meningkatkan fleksibilitas, efisiensi, dan akurasi pengelolaan jadwal produksi, sehingga menjadi solusi relevan bagi industri manufaktur skala kecil hingga menengah yang memerlukan sistem penjadwalan adaptif terhadap perubahan.
Perpustakaan Digital ITB