digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Dewi Supryati

Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan menyerap banyak tenaga kerja. Namun, industri TPT juga menghadapi tantangan lingkungan yang serius, terutama pada penyempurnaan dan pencetakan kain yang menggunakan energi dan air yang besar. Sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap lingkungan, industri TPT diharapkan mampu mengadopsi prinsip industri hijau, sebagaimana diamanatkan dalam Standar Industri Hijau (SIH). Meski demikian, penerapan SIH dalam industri TPT masih menghadapi berbagai hambatan, terutama terkait penggunaan teknologi lama, biaya tinggi untuk peralihan ke teknologi ramah lingkungan, serta keterbatasan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Penelitian ini bertujuan untuk merancang kerangka pengukuran komponen teknologi technoware dan humanware industri tekstil penyempurnaan dan pencetakan kain untuk memenuhi persyaratan SIH. Kerangka pengukuran dikembangkan dari kerangka House of quality (HOQ) pada metode Quality Function Deployment (QFD) yang dikombinasikan dengan penilaian tingkat kecanggihan teknologi yang UNESCAP. Penetapan persyaratan produk sebagai customer needs & benefits dilakukan terhadap persyaratan SIH yang terdiri dari dua aspek yaitu aspek teknis dan aspek manajemen, dan 15 klausul. Penetapan proses produksi sebagai technical responses dilakukan berdasarkan proses produksi penyempurnaan dan pencetakan kain. Penyempurnaan kain terdiri dari 12 tahapan proses produksi, dan pencetakan kain terdiri dari 9 proses produksi. Implementasi kerangka pengukuran technoware dan humanware dilakukan di salah satu industri tekstil penyempurnaan dan pencetakan kain. Berdasarkan implementasi kerangka pengukuran, didapatkan hasil bahwa kerangka pengukuran mampu mengidentifikasi gap tingkat technoware dan humanware persyaratan SIH dengan tingkat technoware dan humanware di industri. Pada proses penyempurnaan kain, komponen technoware memiliki 7 proses produksi yang memiliki gap positif dan komponen humanware memiliki 8 proses produksi yang memiliki gap positif. Pada proses pencetakan kain komponen technoware memiliki 3 proses produksi yang memiliki gap positif dan komponen humanware memiliki 5 proses produksi yang memiliki gap positif.