ABSTRAK Sifra Angeline
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Sifra Angeline
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Sifra Angeline
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Sifra Angeline
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Sifra Angeline
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Sifra Angeline
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Sifra Angeline
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Sifra Angeline
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Sifra Angeline
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Kota Pekalongan sebagai Kota Batik memiliki jumlah industri yang besar, di mana
sektor batik merupakan salah satu produk dari tekstil. Sektor unggulan pada batik
memberikan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Hal tersebut ditunjukkan
peningkatan PDRB Kota Pekalongan didukung dari industri tekstil, peningkatan
ketersediaan lapangan pekerjaan, dan lingkungan pekerjaan. Adanya potensi
sektor unggulan tersebut, juga memberikan isu tersendiri pada Kota Pekalongan.
Industri Kota Pekalongan berjumlah banyak sebagian besar berbasis rumahan
sehingga tidak luput pada dampak limbah, sektor UMKM, dan kebiasaan
masyarakat pada industri tekstil. Dalam hal ini, pemerintah Kota Pekalongan
sebagai pembuat kebijakan memasukkan ekonomi sirkular pada RPJPD 2025-
2045. Pengkajian dilakukan dalam ruang lingkup peran pemerintah, tantangan
yang dihadapi, dan strategi penguatan peran pemerintah Kota Pekalongan.
Pengambilan data dilakukan dengan data primer yaitu wawancara dan FGD serta
data sekunder seperti dokumen kebijakan, laporan kegiatan, dan data sekunder
numerik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis konten,
analisis pengkodean, dan analisis deskriptif. Tantangan yang dirasakan
pemerintah dalam mengimplementasikan masih signifikan. Hal ini dibuktikan dari
adanya tantangan yang berkaitan dengan pengetahuan, regulasi, dan hubungan
antar pemangku kepentingan. Kapabilitas pemerintah dirasa memiliki ruang gerak
yang terbatas. Dalam merespon tantangan ini, penguatan strategi sangat penting.
Edukasi, regulasi, inovasi, kerja sama, evaluasi kinerja perlu menjadi penegas
kebijakan ekonomi sirkular di Kota Pekalongan. Penjelasan terkait penelitian ini
tidak luput dari karya tulis yang telah terpublikasikan, namun penelitian ini
memiliki kebaruan dalam peninjauan sektor unggulan daerah yaitu industri tekstil.
Selain itu, literatur terkait kajian peran pemerintah daerah pada kesiapan
implementasi lingkup kota kabupaten di Indonesia masih sedikit dibahas. Sehingga
penelitian ini berkontribusi dalam akademik maupun dalam kebijakan. Penelitian
ini bermanfaat dalam membantu pemerintah daerah untuk menjembatani dan
menerjemahkan RPJPD Kota Pekalongan ke pada regulasi turunannya
Perpustakaan Digital ITB