digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER GP Aji Wijaya
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 GP Aji Wijaya
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 GP Aji Wijaya
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 GP Aji Wijaya
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 GP Aji Wijaya
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 GP Aji Wijaya
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA GP Aji Wijaya
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Industri tekstil dan garmen Indonesia, yang merupakan penopang utama sektor manufaktur Indonesia, telah mengalami masalah keuangan yang semakin dalam dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu contohnya adalah PT Rejekitex, yang telah jatuh dari posisi puncak pasarnya ke situasi kebangkrutan yang tidak dapat dipertahankan dan masuk ke dalam restrukturisasi utang PKPU yang telah disetujui oleh pengadilan. Setelah mencapai hampir USD 1,3 miliar dalam penjualan tahunan, jatuhnya Rejekitex adalah bukti kesulitan yang muncul dalam upaya menjaga perusahaan tetap hidup selama gejolak pasar dan kelemahan di pasar negara berkembang. Studi ini menilai efektivitas restrukturisasi program PKPU dalam mendorong keberlanjutan keuangan jangka panjang dengan Rejekitex sebagai studi kasus utama. Studi ini mengkaji kegagalan operasi penyelamatan dan menjelaskan alasan-alasan spesifik di balik kegagalan tersebut dengan melihat indikator-indikator keuangan yang relevan dan menggunakan model-model kuantitatif untuk mengukur kesulitan keuangan. Pendekatan studi kasus berbasis data diterapkan, yang memanfaatkan laporan keuangan dan model yang memprediksi kesulitan untuk menentukan keutuhan arsitektur dan kegagalan strategis mekanisme PKPU. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya masalah endemik dalam rezim kepailitan di Indonesia dan tidak memadainya moratorium utang tanpa adanya perubahan operasional, pergantian manajemen, dan tata kelola pasca restrukturisasi. Bagi pelaku industri, temuan ini memberikan pelajaran penting terkait risiko ketergantungan pada pendekatan hukum tanpa disertai transformasi menyeluruh. Bagi pembuat kebijakan dan akademisi, studi ini menyajikan bukti empiris mengenai kesenjangan antara teori dan praktik dalam penyelesaian utang di pasar negara berkembang. Dengan menempatkan kegagalan Rejekitex dalam konteks kondisi makroekonomi dan kerangka regulasi nasional, tesis ini memberikan kontribusi bagi wacana tentang ketahanan finansial, serta menawarkan implikasi kebijakan dan strategi yang relevan bagi para pemangku kepentingan di bidang manajemen krisis, hukum kepailitan, dan kebijakan industri.