digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Air limbah domestik dari kawasan perkantoran merupakan salah satu sumber pencemar utama badan air. Sistem pengolahan setempat seperti tangki septik umumnya belum mampu mengolah limbah secara optimal, sehingga tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja reaktor MST-MFC (Modified Septic Tank - Microbial Fuel Cell) dalam menyisihkan bahan pencemar organik dan nutrien serta potensi produksi listrik. Reaktor berskala laboratorium berkapasitas 195,97 L terdiri dari empat kompartemen: anoksik, anaerobik, aerobik, dan sedimentasi. Elektroda berbahan seng (anoda) dan tembaga (katoda) dikonfigurasi paralel (3 pasang, spasi 2 cm), ditempatkan di kompartemen anaerobik dan aerobik. Penelitian ini menguji variasi rasio resirkulasi (RR) 20% dan 30%, organic loading rate (OLR) sebesar 7 dan 11,94 mgCOD/L·jam, serta sistem aerasi intermiten (12 jam on/off) dan kontinu (24 jam). Hasil menunjukkan bahwa kombinasi RR 30% dan OLR yang lebih rendah mampu mencapai efisiensi penyisihan COD hingga 100% pada beberapa kondisi. Sistem aerasi intermiten tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap penyisihan COD. Namun, sistem ini menyebabkan fluktuasi efisiensi penyisihan amonia. Konfigurasi elektroda paralel berhasil menghasilkan produksi energi dengan densitas daya mencapai 129,58–355,67 mW/m². Secara keseluruhan, reaktor MST-MFC efektif dalam menyisihkan beban organik dan menghasilkan energi listrik, tetapi belum menunjukkan kinerja optimal dalam penyisihan amonia. Oleh karena itu, diperlukan optimasi lebih lanjut untuk memastikan pengolahan limbah yang lebih komprehensif.