COVER Cindy Angkasa
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Cindy Angkasa
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Cindy Angkasa
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Cindy Angkasa
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Cindy Angkasa
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Cindy Angkasa
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Cindy Angkasa
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Cindy Angkasa
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Cindy Angkasa
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Carvedilol merupakan senyawa obat yang termasuk ke dalam Sistem Klasifikasi Biofarmasetik (SKB)
kelas II yang memiliki kelarutan yang rendah dan permeabilitas yang tinggi. Bioavailabilitas senyawa
obat dalam kelas ini dipengaruhi oleh kelarutan dan laju disolusinya. Penyiapan dispersi padat
dapat digunakan sebagai metode terpilih untuk meningkatkan laju disolusi zat aktif. Pada penelitian
ini, dipelajari pengaruh pembentukan dispersi padat dengan menggunakan pembawa natrium
alginat dalam berbagai perbandingan dengan metode penguapan pelarut. Uji disolusi dilakukan
terhadap carvedilol, carvedilol hasil rekristalisasi dengan metilen klorida, campuran fisik, dan
dispersi padat menggunakan alat uji disolusi tipe 2 pada suhu 37 ± 0,5 °C dan kecepatan 50 rpm.
Jumlah carvedilol yang terdisolusi dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada
????maks 240 nm. Karakterisasi dispersi padat dilakukan dengan menggunakan Scanning Electron
Microscope (SEM) dan spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR). Laju disolusi carvedilol
terbaik ditunjukkan oleh dispersi padat 1:3. Jumlah carvedilol yang terdisolusi setelah 30 menit
adalah 63,21 ± 1,11 % yang lebih tinggi dibandingkan carvedilol murni dengan jumlah carvedilol
terdisolusi 22,32 ± 1,59 % dalam media HCl 0,7% (v/v) pH 1,45. Tidak ditemukan adanya puncak
baru dari spektrum FTIR, sedangkan studi morfologi dengan SEM menunjukkan adanya aglomerasi
partikel carvedilol pada permukaan natrium alginat. Campuran fisik dan dispersi padat 1:3
kemudian dikempa menjadi tablet dengan metode kempa langsung. Tablet campuran fisik dan
dispersi padat menunjukkan peningkatan laju disolusi berturut-turut menjadi 69,93 ± 0,57 % dan
75,42 ± 2,61 %.
Perpustakaan Digital ITB