Uji disolusi merupakan salah satu metode penting dalam evaluasi bioavailabilitas obat, terutama untuk bentuk sediaan padat seperti tablet dan kapsul. Uji disolusi ini dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan performa in vivo produk tertentu atau yang lebih dikenal dengan istilah in vitro-in vivo correlation (IVIVC). Medium disolusi yang digunakan dalam uji disolusi harus mampu mencerminkan kondisi fisiologis di dalam saluran pencernaan manusia untuk memberikan hasil yang relevan dengan respons biologis. Medium disolusi simulasi kondisi cairan usus saat puasa versi 2 disiapkan dengan komposisi spesifik yang meliputi garam empedu, lesitin, dapar, dan ion-ion yang relevan secara fisiologis. Empedu sapi digunakan sebagai sumber garam empedu untuk meniru kondisi fisiologis usus halus dalam keadaan puasa, serta menyediakan solusi yang lebih ekonomis dan berkelanjutan dibandingkan komponen sintetis atau komersial. Uji disolusi terbanding dilakukan terhadap glimepiride menggunakan medium yang dibuat dari ekstrak etanol empedu sapi dan medium simulasi kondisi cairan usus saat puasa versi 2 standar sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medium berbasis empedu sapi memiliki profil disolusi yang sebanding dengan medium simulasi kondisi cairan usus saat puasa versi 2 standar, dengan nilai p sebesar 0,43 yang menunjukkan perbedaan tidak signifikan secara statistik (p > 0,05). Temuan ini menunjukkan potensi ekstrak empedu sapi sebagai bahan baku alami untuk medium disolusi simulasi kondisi cairan usus saat puasa versi 2, khususnya dalam pengujian bioekivalensi obat kelas II BCS seperti glimepiride.
Perpustakaan Digital ITB