Penyebaran konten visual di media sosial telah meningkatkan kebutuhan akan
perlindungan hak cipta dan jaminan keaslian karya digital. Meskipun steganografi
Least Significant Bit (LSB) umum digunakan, metode konvensional memiliki
kelemahan mendasar berupa kerentanan terhadap serangan deteksi statistik. Untuk
menjawab tantangan tersebut, penelitian ini mengembangkan sebuah metode
steganografi baru yang dirancang untuk menyisipkan watermark secara kuat dan
tidak kasat mata.
Metode yang diusulkan secara cerdas memanfaatkan area gambar yang paling
ramai atau bertekstur sebagai lokasi penyisipan data, sehingga memastikan kualitas
visual tetap terjaga. Untuk memperkuat keamanannya, dua strategi utama
diterapkan: (1) penggunaan pseudo-random number generator (PRNG) yang
diinisiasi dengan kunci rahasia untuk menyebar lokasi penyisipan secara acak, dan
(2) pengenalan teknik unik LSB zero-biasing yang secara khusus dirancang untuk
menetralkan serangan deteksi berbasis Chi-Square. Efektivitas dan kelayakan
praktis dari metode ini dibuktikan melalui implementasinya pada sebuah aplikasi
web media sosial yang bertujuan untuk menegakkan kepemilikan digital.
Serangkaian pengujian komprehensif menunjukkan bahwa metode ini mencapai
tingkat kualitas visual yang sangat baik, dibuktikan dengan skor Peak Signal-to-
Noise Ratio (PSNR) yang melampaui 63 dB. Lebih lanjut, metode ini berhasil
mencapai keseimbangan yang optimal antara kapasitas penyisipan data dan
efisiensi komputasi. Dalam hal keamanan, metode yang diusulkan terbukti unggul
ketika diuji bersamaan dengan empat teknik canggih lainnya dalam menghadapi
serangan RS, SPAM, dan Chi-Square. Hasil penelitian ini mengukuhkan bahwa
metode yang diusulkan merupakan sebuah solusi yang ringan, efektif, dan praktis
untuk mengamankan properti intelektual di era digital saat ini.
Perpustakaan Digital ITB