digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengeringan produk pasca panen penting dilakukan untuk menambah masa simpan ataupun sebagai tahap produksi awal pengembangan produk pertanian. Namun, pengeringan konvensional menggunakan sinar matahari sangat lama dan sangat bergantung pada cuaca. Mesin pengering polydrier dengan basis super-absorbent polymer (SAP) merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi waktu dan kapasitas pengeringan. SAP merupakan polimer dengan kemampuan penyerapan tinggi yang sering digunakan pada produk sanitasi sekali pakai. Dalam proses pengeringan, SAP dimanfaatkan untuk menyerap kadar air udara masuk pengeringan sebelum dipanaskan menggunakan pemanas. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Abidin, dkk. (2017 dan 2022). Pada penelitian ini, dilakukan peningkatan kapasitas pengeringan dan produktivitas dengan mengubah dan memodifikasi desain keseluruhan alat pengering dan sistem pengoperasian yang sebelumnya tersusun dari 3 chamber secara seri menjadi 4 chamber. Hal ini dilakukan untuk mempermudah sistem operasional, mengurangi kebutuhan energi yang berawal dari bahan bakar gas menjadi mesin elektrik, dan memodifikasi material aliran pipa untuk mengurangi heat loss yang terjadi. Berdasarkan tujuan tersebut, dilakukan desain dan konstruksi mesin pemanas elektrik dan 4 chamber yang kemudian dikarakterisasi untuk menentukan sistem operasional pengeringan yang sesuai. Setelah itu, akan dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan 2 bahan yang dapat dikomparasi dengan penelitian sebelumnya (kunyit dan biji kopi) dan satu bahan baru (lemon). Berdasarkan proses pengeringan yang dilakukan, ditemukan bahwa laju produktivitas mesin dengan desain terbaru meningkat dibandingkan generasi sebelumnya dengan perubahan pada pengeringan kunyit sebesar 138% dari 0,54 kg/jam menjadi 0,74 kg/jam (21 jam lebih cepat) dan pengeringan kopi sebesar 110% dari 1,29 kg/jam menjadi 1,41 kg/jam (2 jam lebih cepat). Selain itu, dengan penggunaan insulansi mineral wool untuk pipa dan glass wool untuk pemanas terjadi pengurangan heat loss dari 89% menjadi 13,8%. Kemudian, penggantian mesin pemanas udara juga mengurangi kebutuhan energi dari 94.7 kW menjadi 16,2 kW.