digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Keberhasilan sistem pemantauan jarak jauh modern, sangat bergantung pada keandalan dan jangkauan tautan telemetri yang mendasarinya. Namun, pada lingkungan operasional yang nyata, tautan ini seringkali harus beroperasi dalam kondisi Non-Line-of-Sight (NLOS), di mana sinyal mengalami degradasi akibat redaman lintasan (path loss) dan fenomena multipath fading. Efek gabungan ini secara drastis meningkatkan Packet Error Rate (PER), yang tidak hanya mengancam integritas data tetapi juga secara signifikan membatasi jangkauan operasional efektif dari sistem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kuantitatif efektivitas kompresi data, bukan hanya sebagai teknik efisiensi bandwidth, tetapi sebagai strategi mitigasi kanal yang proaktif untuk meningkatkan kinerja tautan telemetri di lingkungan NLOS yang menantang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif melalui simulasi perangkat lunak yang dirancang untuk memodelkan perilaku platform komunikasi MotionUAV P400. Sebuah instrumen simulasi virtual, yang disebut Channel Emulator, diimplementasikan untuk mereplikasi karakteristik kanal nirkabel secara realistis. Emulator ini menggabungkan model propagasi skala besar Log-distance untuk menghitung pelemahan sinyal rata-rata sebagai fungsi dari jarak dan lingkungan, dengan model kanal stokastik Gilbert-Elliot untuk mensimulasikan sifat burst error yang merupakan karakteristik dari fading skala kecil. Menggunakan simulator ini, dilakukan analisis komparatif terhadap empat Key Performance Indicator (KPI) utama: keandalan (PER), jangkauan, goodput, dan latensi, antara transmisi data tanpa kompresi dan dengan kompresi pada tiga skenario lingkungan: Line-of-Sight (LOS), NLOS-Vegetasi, dan NLOS-Urban. Hasil pengujian secara konsisten dan meyakinkan memvalidasi hipotesis penelitian. Terbukti bahwa penerapan kompresi data secara signifikan meningkatkan keandalan tautan, yang ditunjukkan dengan penurunan PER hingga 21.8% secara relatif pada kondisi NLOS yang paling sulit. Peningkatan keandalan ini secara langsung diterjemahkan menjadi perluasan jangkauan operasional yang andal (di mana PER < 30%) hingga 14.3% pada skenario NLOS-Urban. Lebih lanjut, analisis mengungkap peran ganda kompresi dalam meningkatkan efisiensi protokol; dengan mengurangi frekuensi retransmisi ARQ, kompresi data berhasil meningkatkan ii goodput hingga 11.8% dan mengurangi latensi rata-rata hingga 41.1% pada skenario yang paling menantang. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada kuantifikasi hubungan kausal antara pengurangan time-on-air melalui kompresi dengan peningkatan terukur pada metrik ketahanan tautan seperti jangkauan dan keandalan. Sumbangan utama dari penelitian ini adalah penyediaan data acuan (benchmark) dan justifikasi rekayasa yang kuat bagi para perancang sistem telemetri, yang membuktikan bahwa kompresi data merupakan strategi desain yang esensial dan efektif untuk membangun sistem komunikasi nirkabel yang lebih tangguh, andal, dan memiliki jangkauan lebih jauh untuk aplikasi di lingkungan NLOS.